pasang banner
pasang banner
pasang banner

Friday, May 18, 2018

Cerita Bercinta Dengan Wanita Kampung Yang Jago Goyang di Ranjang


CERITA DEWASA Saat itu aku tengah menuju keluar kota yang mana jadi mobilku bannya bocor, ada paku, hari apa ini nampaknya sial banget, serta aku mencari kunci cocok, nyatanya ketinggal di rumah serta aku tidak dapat melakukan perbuatan apa apa, aku berupaya untuk mencari bengkel di sekitaran sini, demikian lama aku jalan jauh aku menuju kerumah yang ada angkotnya, serta mudah-mudahan di rumah ada kunci untuk membantuku mennggantikan ban serepku.

“Assalamu alaikum…..! ” sapaku dengan muka sedikit memelas dimuka pintu tempat tinggal yang sedikit reot, maklum di kampung yang jauh dari kota.

“Wa alaikum salam…” terdengar jawaban seseorang wanita namun belum juga terlihat batang hidung yang miliki nada. Mendengar nada itu kuberanikan diri sedikit melongo dalam tempat tinggal itu…….. Opss….. nyatanya ada seseorang wanita kurang lebih berumur 25 tahunan tengah menyusui anaknya……

Oh.. my God lumayan juga parasnya untuk wanita ukuran di kampung ini, serta pastinya yang membuatku terkesima buah dadanya yang indah terlihat terbuka tengah diisep sama anaknya yang masih tetap berumur balita.

“ Maaf mbak …… apa saya dapat pinjam kunci roda mobilnya? ” tanyaku sembari tidak putus mataku melihat satu keindahan, seraya mengkhayal bila aku yang nikmati buah dada yang indah itu………….. “ Oh…. sebentar pak saya Bertanya dahulu suami saya…! “ Jawab wanita barusan sembari tergesa-gesa tutup dada indahnya yang mungkin saja Ia sadar bila begitu aku menikmatinya.

Singkat narasi kunci roda itu sukses saya pinjam serta bergegas kugunakan untuk ganti ban yang bocor dengan ban cadangan. Pastinya dengan argumen mengatakan terima kasih, kami pernah terlibat perbincangan serta berteman.

“ Maaf pak …. Gagasannya ingin kemana…? Bertanya wanita itu. “ Oh saya ingin ke kota X dalam rencana pekerjaan kantor “ Jawabku sekenanya.

“ Sesungguhnya saya juga ingin ke kota itu untuk menjumpai saudara yang tuturnya bertempat di sana,

tapi alamatnya belum juga demikian terang serta kebetulan suami saya tidak dapat mengantar karna kendaraan Angkotnya masih tetap rusak “ Kata wanita itu diamini oleh suaminya yang baru bangun tidur serta turut temani kami berbincang-bincang.

Pucuk dicinta ulam tiba demikianlah kata pepatah, dengan tanpa ada melupakan peluang agar bisa terlalu lama dengan wanita itu, terlebih dia juga akan pergi sendiri tanpa ada suami serta anaknya, dengan argumen suaminya masih tetap mesti merampungkan perbaikan angkot yang masih tetap rusak itu. Terlebih aku memanglah cuma sendiri di kendaraaanku.

Selama perjalanan kami bercakap panjang lebar mengenai semuanya serta pada akhirnya bisa kuketahui nama wanita itu yaitu Asri. Hingga kami tiba di kota maksud.

“Mbak Asri gagasan ingin nginap di mana? kan hari telah mulai gelap pastinya susah mencari alamat saudaranya saat begini “ tanyaku.

“ Entahlah mas soalnya saya tidak miliki cukup uang bila mesti bermalam di penginapan” Jawab Asri dengan sedikit kebingungan.

“Bagaimana bila kita bermalam dahulu di penginapan tempat saya bermalam, keesokan hari baru kita keduanya sama mencari alamat saudara mbak itu! ” Tawarku pada Asri.

“Tapi mas apa tidak merepotkan? ” tanyanya dengan suara sangsi tapi ingin.

Kujawab “ Ya …enggak lah …. kan mbak Asri telah membantu saya jadi tak ada salahnyakan bila saya membalas pertolongan itu …. ” Jawabku sambil dalam hati bersorak YESS……….. .

“ Ya deh mas …. Saya turut mas saja! ” Jawabnya pasrah.

Setiba di penginapan nyatanya kamar yang ada tersisa 1 yang kosong yang lain telah di booking calon tamu yang lain serta tidak dapat di ganggu tuntut sekali lagi soalnya telah di bayar Full.

“ Aduh mbak kamarnya Hanya ada satu yang kosong, bagaimana nih……”

Tanpa ada menanti jawaban segera kujawab sendiri dengan sedikit memaksa “ Udahlah mbak…. Mbak tidur dikamar saya saja agar saya yang tidur di sofa “.

“ Tapi mas ……” jawabnya sangsi, namun pada akhirnya seperti kebo di cucuk hidungnya turut dibelakangku menuju kamar sembari mengangkat tas Asri serta tasku sendiri.

Sesudah masuk dalam kamar serta merampungkan semua masalah dengan room service yang mengantar ke ruang yang ku pesan. Kami terdiam sesaat, serta Asri terduduk di sofa sembari memandangku bingung.

“ Silakan mandi dahulu mbak…… itu handuk bersih serta ini sabun cair serta shampoo saya yang dapat mbak pakai, saya atur dahulu peralatan saya, kelak usai mandi kita mencari makan malam diluar saja, karna penginapan ini tidak mempersiapkan makan malam yang sesuai sama selera saya “.

Sembari menyodorkan peralatan mandiku ke Asri untuk dipakai serta Asri nurut saja apa yang ku berikan.

Sesudah semua beres kami keluar penginapan mencari tempat tinggal makan yang umum aku datangi bila bertandang ke kota ini. Sembari makan kami banyak menceritakan, terutama Asri bisa kuperoleh narasi bila ia baru 3 th. menikah dengan suaminya yang masih tetap kerabat dekat serta pilihan orang tuanya, namun dalam perjalanan pasrikahannya suaminya kurang berikan perhatian semestinya suami pada istrinya terkecuali cuma untuk melampiaskan nafsu sexnya, untuk masalah yang lain suaminya kurang ingin tahu termasuk juga masalah berkunjung ke saudaranya di kota ini.

Tibalah saat kami kembali pada penginapan untuk istirahat, sesuai sama janjiku bila aku yang tidur di sofa sedang Asri ditempat Tidur. Maklum deh Asri masih tetap berpedoman rutinitas di kampung bila tidur mesti memakai sarung dengan tidak menggunakan sehelai benangpun di tubuhnya terkecuali balutan sarung yang telah agak kumal.

Terlihat terang bentuk badan terutama payudara yang kutaksir memiliki ukuran 36 B, menyembul dibalik sarung yang dipakainya yang tampak dikeremangan lampu tidur yang menyala dengan redup. Hal semacam ini membuatku makin gelisah menahan gejolak adikku yang dari barusan menginginkan berontak selalu tanpa ada ketentuan yang pasti.

Rupanya Asri lihat kegelisahanku dengan menganggap aku tersiksa bila mesti tidur di sofa, walau sebenarnya bukanlah itu pemicunya, hingga pada akhirnya dia juga bertemura. “ Mas …. Tidak dapat tidur ya… telah mas di sini saja… toh tempat tidur ini masih tetap cukup luas “.

Pastinya ini peluang emas 24 karat yg tidak bisa aku sia-siakan, dengan sedikit jual mahal aku menjawab “ …. Ya deh…. Memanglah agak kurang nyaman nih tidur di sofa, tapi mbak tidak keberatankan…”. “ Tidak koq mas silakan saja “ jawabnya.

Bergegaslah dengan langkah seseorang kesatria Majapahit menuju keempat tidur samping Asri. Nyatanya Asri pernah lihat ada yang menyembul dengan keras dibalik celana pendek yang memanglah tidak kenakan celana dalam kebiasaanku bila tidur.

“ Ihh…. Mas …. apa itu yang berdiri di balik celana mas…. ” Lugu asri ajukan pertanyaan. “ Ahh… mbak koq simak saja, ini kan dikarenakan mbak juga “. Jawabku sekenanya sembari dalam hati berkata TUNGGU TANGGAL MAINNYA.

Sesaat kita berdua terdiam dengan fikiran semasing. Setelah itu aku coba menyentuh tangan asri, serta tak ada penolakan dari asri yang membuatku makin berani menarik tangannya serta memeluk dianya dengan sikap yang begitu mesra. “ Mas janganlah panggil aku mbak ya… sebut saja Namaku “

Mendadak Asri bertemura, ” Oh ya…. “ jawabku. “ Maaf mas asri koq terasa nyaman dekat mas, tidak seperti suami asri yg tidak sempat memberi kemesraan seperti yang mas beri ini “ kata asri sekali lagi, “ Akupun demikian er…. , awal melihatmu menginginkan rasa-rasanya aku memelukmu! ” jawabku sedikit merayu. sembari memeluk dari belakang serta mencium bekang telinga setelah itu leher sisi belakangnya, yang tanpa ada penolakan bahkan juga tampak Asri demikian nikmati.

Kuberanikan untuk mengelus kening setelah itu turun ke dada serta selalu meremasinya dengan halus terlebih sekitaran puting yang terlihat semakin mengeras. Tak ada jawaban atau kata yang keluar dari mulut Asri terkecuali desahan nafas yang makin memburu tidak teratur, mengisyaratkan asri telah mulai horny setelah itu tanganku turun meraba perut serta selalu temukan rimbunan bulu-bulu tidak tipis di antara dua lembah yang merasa mulai lembab setelah itu mencair oleh lelehan air kesenangan wanita yang tengah mendaki kearah puncak kesenangan.

Tidak dinyana Asri membalikkan tubuhnya melepas sarung kumal yang melapisi badan mulusnya yang baru kali berikut tampak dengan terang, di balik keluguan wanita desa nyatanya menaruh satu kemampuan yang dapatr memecahkan perasaan lelaki yang menggeliat dengan panasnya.

 “ Mas……!!!!!! ”. sembari meremas adikku yang telah ditelanjangi oleh tangan halus Asri seperti meremas jagung yang juga akan dirontokkan pipilnya. ” Aku tidak sempat rasakan kesenangan begini dari suamiku………akhhh…. akkhhhh!!!!!! ”. Asri makin tidak bisa kuasai dianya, terlebih waktu kulumat habis puting teteknya yang semakin mengeras. Berangsur turun ke puser perut serta kelubang kesenangan.

“ Okhh.. okkhhhh…….. mas ……. nikmat…….. akhhkk……. ” Tidak kuasa asri menahan erangannya.

Kita berdua telah makin larut dalam keinginan birahi yang bergelora dengan badan yang tidak satu helai benangpun yang masih tetap menempel, diterangi sinar lampu tidur yang temaram.

“ Asri aku telah tidak tahan sekali lagi ….. ingin ngentot memek anda! ” Keluar kata dari mulutku yang makin kurang ajar, karna adikku telah ada dalam kuluman mulut asri yang dengan ganasnya melalap habis hingga ke pangkal batang bahkan juga biji pelirku juga tidak luput dari sedotannya.

Asri rupanya tahu dengan kata-kataku, jadi dengan selangkangan terbuka dengan tempat WOT menelungkup memasukkan batang kontolku ke lubang memeknya dengan perlahan-lahan tapi tentu, naik turun tidak teratur,

” Oh…. Mas nikkkkkmattttt……….!!!!! ” Asri mulai mengoceh kesetanan, “ Mas kontolmu enak sekali……….. ” lebih asri. Akupun makin keras memompa serta membanting badannya ke kasur untuk mengubah tempat dengan Doggy model, menggenjotnya dengan tetaplah meremas tetek asri, “ Mas aku cape…………” keluh asri,

sakong-klik-qq-7288

Kubalikkan badannya dengan tempat MOT jadi tempat terakhir karna kontolku telah mulai merasa berdenyut keras, “ Ohkkhhh….. mas aku tidak tahan ……. akh..!!!! ” Asri mengoceh dengan lemahnya, sesaat remasan memeknya makin memelintir batang kontolku, “ Oh…. Asri tahan sebentar sekali lagi aku juga ingin keluar…. ”

Pintaku pada asri seembari meninggikan RPM genjotan kontolku di memek asri. Serta mendadak “AKHH……………!!!! ” Teriak Asri berbarengan dengan itu akupun tidak bisa sekali lagi menahan semprotan sperma kontolku dalam memek asri sembari tetaplah menghisap putting tetek asri yang semakin mengeras.

Kita berdua tidak bisa melukiskan apa yang berlangsung barusan yang pasti aku serta asri telah tidak bertenaga sekali lagi untuk bergerak serta tetaplah membiarkan badanku tengkurap diatas badan asri dengan kontol yang masih tetap tertancap di memek asri.

Semenit lalu aku berangsur tertidur di samping badan bugil asri si wanita desa dengan ceceran air memek asri serta sperma kontolku yang membasahi badan serta sperei tempat tidur yang bercampur keringat kami berdua.

Tidak merasa saat telah tunjukkan jam 03. 30 aku terbangun, serta memperoleh asri masih tetap tertidur dengan ceceran sperma serta air memek yang mulai mongering di tubuh kita berdua serta sprei tempat tidur, kubangunkan asri serta kuajak untuk bersih-bersih di kamar mandi.

“ Mas …… maafin asri ya, koq asri jadi mengajak mas bercinta.. ” Kata asri menyesal namun masih tetap menaruh keinginan terpendam.

“ Tidak apa koq er… aku juga suka dengan apa yang sudah kita perbuat, habis anda seksi sich buat aku nafsu aja” kata ku nakal menggoda, sambil menumpukan tubuhnya ke dadaku.

“ Akh…. mas ini buat malu saja.. ” sembari mencubit perutku. “ Jujur deh mas asri baru kesempatan ini rasakan bercinta yang benar-benar buat asri terasanya terbang kea wan” sambung asri. Sembari mengelus kontolku yang mengecil tapi mulai terlihat sinyal tanda juga akan bangun sekali lagi.

“Mas… bisa tidak asri minta sekali lagi.. ” Pinta Asri. WHY NOT fikirku, tapi gengsi dong jika aku segera mengiyakan. “ Bagaimana ya….. tapi aku telah cape nih “ jawabku untuk memancing service yang lebih ekstra pastinya, “ Trus bagaimana dong mas? “ Asri betul-betul telah memelas,

“ Asri harus tau dong apa yang ku ingin! “ Jawabku lagi. Tanpa ada ba bi bu asri segera mengulum kontolku dengan ganasnya serta tanganku tidak melupakan untuk mengobok-obok tetek asri yang mulai mengeras juga, rupanya tidak senang kontolku diisep, ia menggigit halus putting susuku yang buat diriku terawang-awang ke langit tujuh.

“ Asri kita geser ke sofa saja yuk! ” sambil bangkit dari tempat tidur serta menuju sofa, gentian asri yang ku mandiin kucing dari ujung kaki hingga kuduknya.

“ Ahkk…. Mas selalu mas ….. ” erang asri. Asri betul-betul telah tidak dapat kuasai dianya hingga teriak-teriak hingga mesti secara cepat kubekap mulutnya supaya tidak mengganggu tamu yang lain di penginapan itu.

“ masssss.. cepat entot aku mas telah tidak tahan nih….. ” nada lirih asri memohonku supaya menusuk kontol ke memeknya. Blassss………… “ Akhhh……….. ” lirih asri lagi.

Tak tahu apa karna situasi malam itu yang makin sepi atau memanglah setan telah demikian dominant kuasai otak kami berdua, segera saja dengan tempat asri yang nungging di sofa ku benamkan batang kontol ini yang telah menginginkan akhiri permainan dashyat ini, kugenjot berkali-kali dalam lubang memek asri serta paling akhir tersemburlah cairan maniku yang telah encer karena sangat banyak yang di keluarkan untuk memuaskan keinginan kami berdua “

Ohhhh… Asri……. ” Berbarengan dengan orgasmenya asri, yang buat lututku makin tidak kuasa menahan lemasnya serta mengantarkan kami untuk terduduk lemas sesaat di sofa.

Pada akhirnya kami bersih-bersih dikamar mandi serta tertidur hingga pagi harinya. “ Mas kapan kita dapat ketemu sekali lagi? ” Bertanya asri. “ Aku juga akan menghubungimu sekali lagi bila ada saat Er.. ” jawabku.

Singkat narasi esok harinya aku mengantarkan asri menjumpai alamat saudaranya serta terlebih dulu singgah di took ponsel untuk membelikan asri HP yang bisa aku pakai apabila menginginkan menjumpai asri. Cerita ini berlanjut di tempat yang beda serta peluang yang beda, pastinya tanpa ada sepengetahuan suami asri.

No comments:

Post a Comment