Sekarang ini aku telah mempunyai seseorang istri yang demikian cantik dan baik orangnya hingga tidak terbesit dalam hatiku untuk mengianati hatinya. Tetapi belum juga genap dua th. pernikahan kami aku telah lakukan halitu, serta aku tidak sempat mengira terlebih dulu bila juga akan lakukan hal itu kepadanya. Aku menghianatinya dengan lakukan adegan seperti dalam narasi seks.
Namaku Lawan pertama mengetahui istriku dari tempat kerja kami yang memanglah ada dalam satu perusahaan. Serta sesudah nyaris setahun berpacaran dengannya pada akhirnya akupun mengambil keputusan untuk menikahinya saja, terlebih waktu itu aku telah berumur 30 th. serta istriku sendiri 32 th. lebih tua dariku. Tapi dia mempunyai muka ayu hingga tidak terlihat lain umur kami.
Karna memanglah dalam keluarganya juga dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, tidak cuma ke-2 orang tuanya saja yang sudah memanjakan dia, tetapi kakak-kakaknya juga. Hingga istriku Tiara tumbuh jadi pribadi yang manja serta tampak seperti masih tetap muda saja, terlebih dia memanglah turunkan muka mamanya yang demikian cantik dengan kulit putihnya.
Aku umum menyebut mertuaku dengan ibu Lila, dia wanita Medan asli yang bercampur darah Jawa juga. Berwajah tidak memperlihatkan bila dia telah mempunyai ke tiga anak yang telah dewasa, aku percaya ibu demikian teratur merawat dianya juga. Tampak lain jauh dengan beberapa rekannya yang seringkali datang arisan ke tempat tinggal ini, terlebih ibu Lila masih tetap sukai berpenampilan seperti anak muda.
Sesungguhnya aku menginginkan membawa istriku Tiara pergi dari tempat tinggal orang tuanya, tetapi seperti kataku barusan dia memanglah dikenal dengan anak manja. Takut berpisah dengan ke-2 orang tuanya, terlebih tempat tinggal ini memanglah di wariskan atas nama Tiara istriku. Jadilah aku mengalah untuk istriku yang demikian manja dengan ke-2 orang tuanya serta aku tidak mau di katakan jadi suami yg tidak tahu istri.
Kamipun hidup bahagia dirumah ini, karna sikap manjanya istriku seringkali berlaku mesra padaku walau itu dimuka ke-2 orang tuanya. Sebenanarnya aku terasa risih dengan sikapnya terlebih dimuka orang tuanya, tetapi lama kelamaan hal tersebut kami kerjakan seperti hal yang telah umum saja. Serta kami seringkali lakukan adegan narasi seks dengan desahan yang bisa di dengar oleh ke-2 orangtua Tiara.
Kami fikir hal tersebut umum saja, sampai pada akhirnya kejdian yg tidak aku sangka sebelumnyapun berlangsung. Aku lakukan adegan seperti dalam narasi seks dengan ibu mertuaku, yang telah aku anggap jadi mamaku sendiri, tetapi hal tersebut berlangsung serta aku tidak menyalahkan ibu karna sudah tergoda padaku, mungkin saja hal semacam ini karna sikapku yang terlalu berlebih apabila bermesraan di depannya.
Aku memanglah sudah mengetahui bila ayah mertuaku telah lama menderita penyakit diabetes. Jadi dia memanglah telah tak akan dapat memberi kenikmatan pada istrinya, sampai halitu berlangsung. Saat itu ibu mertuaku memohonku untuk mengantarnya ke satu mal yang sediakan perlatan bayi, karna istriku barusan melahirkan. Serta kamipun punya maksud membelikan perlatan dan pakaian yang telah tidak muat sekali lagi.
Karna saat ini bayiku telah memijak dua bln., tetapi sepanjang dalam perjalanan pulang hujan turun dengan lebatnya. Walau ada dalam mobil tidak buat kami terdiam saja, karna saat tangan ibu ada diatas pahaku akupun memegang tangannya juga. Dengan berani ibu mengelus pahaku itu sampai pada akhirnya akupun rasakan yang terpancing juga seperti dalam narasi seks.
Akupun mendesah saat tangannya mulai menyelinap dalam celanaku serta temukan kontolku yang mulai mnggeliat. Aku perlambat kemudi yang aku pegang “OOouugggggghh… ma… aaaggggghhh…. aaaagggghh…. eeeeuuummmmmpphh… aaagggghhh.. ” Dengan kepala menunduk ibu segera menyentuh kontolku serta segera melumat dalam mulutnya akupun tersentak kaget.
Tetapi jadi lelaki akupun membiarkan dia lakukan hal tersebut, terlebih ibu demikian lihai mengerjakannya seperti pemain dalam narasi seks. Dia selalu melumat kontolku bahkan juga dia hisap dari pangkal sampai ujungnya “OOOoouuuggggghhh… ooouuugggggghh… ma… ma… aaaaaggghh.. te.. rus… aaagggghh… ” Akupun tidak dapat sekali lagi mengemudikan mobil.
Pada akhirnya aku mencari tempat untuk menepi serta saat lihat satu gang sepi akupun memarkirkan mobilku disana. lantas aku balas ibu dengan pelukan hangat yang aku beri diapun makin buas melumat serta menangkap bibirku ” OOouuuggghhh…. sa.. yang… ma.. ma …sa.. yang… kamu… aaaggggghhh.. ” Diapun naik dalam pangkuanku yang tengah duduk di belakang kemudi.
Tak ada kesusahan yang bermakna saat ibu mendudki kontolku, dengan pertolongan tangannya dia selipkan kontolku dalam lubang memeknya. Sesudah di rasa cocok diapun menggoyangkan pantatnya “ooouugggghh…. ooouuugggghhh…. aaaaaaagggghhhhh…. aaaaaaagggghhh… aaaaagggghhh.. ” Akupun tidak diam saja tetapi secara cepat turut bergerak hingga kami makin terbuai.
Oleh perbuatan yang kami kerjakan seperti dalam adegan narasi seks, akupun memeluk bahkan juga menciumi toket ibu mertuaku yang terasanya menggoda ada di depanku. Turut bergerak saat badannya lakukan pergerakan adegan narasi seks “UUuuuuggggghhhh… aaagggggghh… sa… yang….. aaagggggggghh….. aaaaooouuuggghh… aaaagggghhh.. ” Badan kami telah basah oleh keringat.
Walau diluar hujan masih tetap belum juga reda juga, dengan mengerang lebih keras pada akhirnya akupun tidak kuat untuk menyemburkan suatu hal yang hangat dari dalam kontolku “OOoouuugggghh…. aaagggghhh… aaagggghhh.. ” Meluber spermaku saat itu, serta aku percaya ibu juga menjangkau kesenangan yang sebenarnya. Serta tidak cuma saat itu saja kami lakukan adegan narasi seks tetapi tiap-tiap ada peluang.
BONUS
No comments:
Post a Comment