pasang banner
pasang banner
pasang banner

Friday, May 4, 2018

Senangnya Kisah Seks Hidupku

berita terbaru, cerita sex, cerita hot, cerita semi, berita indonesia, liputan6, cinta dini, sex video, cerita happy" name="keywords">


 Aku mengetahui yang namanya wanita mulai sejak kecil, kakakku seseorang wanita, ke-2 adikku wanita, ibuku wanita, hehehe.. serta pembantuku juga seseorang wanita. Kuakui semua kenakalanku saat aku kecil. Aku sukai mengintip pembantuku saat mandi, lihat mereka menyabuni “susu”-nya, serta kadang-kadang melenguh waktu jari-jarinya menggosok-gosok kemaluannya.

Serta waktu aku duduk di bangku kelas satu SMP, aku pertama kalinya tahu yang namanya ejakulasi, saat dengan tidak berniat aku menggesek-gesekkan batang kemaluanku ke lantai sembari mengintip lipatan kemaluan pembantuku yang tengah tidur dari celah dibawah pintu, konyol.. tapi kuakui itu. Aku coba merangsang diriku sehari-hari dengan menggunakan BH kakakku, melipat batang kemaluanku kedalam pahaku, serta menggesek-gesekkannya ke guling sembari tiduran. Oh, aku belum juga tahu yang namanya persetubuhan, cuma saja perbuatan itu membuatku terasa enak, terlebih saat ejakulasi.

Aku mengetahui yang namanya masturbasi dari rekan-rekan, dipegang, selalu ditarik begini.. demikian.. serta memanglah enak sekali, jadi aku mulai memakai tanganku waktu mengintip serta nikmati bulu-bulu kemaluan pembantuku waktu mandi. Mungkin saja yang paling terkesan adalah saat aku mengintip kakakku sendiri (hohoho) lewat celah jendela, sesudah dia mandi serta masuk kamar.

Ahh, kuintip dia melepas handuknya, kagum pada dianya dimuka cermin. Ohh.. baru kesempatan ini kulihat badan dewasa kakakku (yang kebetulan memanglah cantik, banyak penggemarnya), terkecuali masa lalu masa kecil waktu kami masih tetap oke-oke saja mandi dengan. Tanpa ada merasa kupegangi kemaluanku yag menegang waktu ia berbaring ditempat tidur, memegangi puting-puting susunya, serta mengangkat kepalanya waktu ujung batere itu bergerak-gerak di lubang kemaluannya. “Hkk.. nngg.. ” kunikmati tiap-tiap pergerakannya, sembari menggoyangkan batang kemaluanku serta menarik-nariknya. Ahh.. kutarik napas lega serta kuseka keringat dingin penuh dosa di pelipisku saat aku ejakulasi, bersamaan dengan turunnya pantat kakakku yang terlebih dulu mengejang-ngejang tidak karuan.
win11

Sejak waktu itu, aku jadi ketagihan untuk bermasturbasi, mungkin saja tiga-empat kali satu hari. Serta pergaulanku dengan beberapa rekanku memberi peluang bagiku untuk nikmati adegan porno dari video (beta), yang tak tahu dari tempat mana kasetnya. Hingga imajinasiku menggila tiap-tiap lakukan masturbasi. Tanpa ada kusadari mungkin saja aku perlahan-lahan jadi seseorang maniak sex. Sekali lagi juga itu julukan rekan-rekan yang mengenalku saat ini, hohoho.. penjahat kelamin?

Pada akhirnya aku sukses mengujinya saat aku berteman dengan seseorang cewek cantik bernama Enni, waktu itu aku kelas tiga SMP. Perkenalanku dengan gadis cantik itu memperoleh beragam rintangan, baik dari rekan-rekan (yang sirik), keluarga kami (karna ketidaksamaan religi), serta sudah pasti beberapa sainganku (kebetulan Enni sendiri yaitu seseorang cewek pujaan). Hohoho.. masih tetap kuingat waktu sepatunya mendadak terlempar ke kepalaku saat enak-enak duduk, sakit memanglah, tapi toh ada faedahnya, hehehe. Jadi, aku berteman dengannya. Kami mengakrabkan diri serta aku pernah terasa begitu bangga saat pada akhirnya ia menerimaku jadi kekasihnya, waktu itu bertepatan dengan pembagian STTB, hehehe. Serta yang paling menggembirakan, nyatanya aku satu SMU dengannya, serta satu kelas juga, alamak! Begitu beruntungnya aku.

Kami berdua masih tetap keduanya sama polos dalam soal bercinta, mungkin saja itu yang buat semuanya jadi gampang. Dalam tempo tiga bln. aku sukses mencium bibirnya, eh.. enak serta lembut. Itu ciumanku yang pertama, hahaha.. bergetar.. bergetar. Bayangan juga akan kelembutan bibirnya membuatku terangsang tiap-tiap malam, makin liar menggosokannya kemaluanku ke guling, memikirkan badannya yang tanpa ada baju menggeliat seperti di film porno waktu kumasukkan batang kemaluanku kedalam lubang kemaluannya, ahh.. ahh.. ahh.. kurasakan aku nyaris hilang ingatan karna nafsuku. Lantas, dengan sembunyi-sembunyi kunaiki mobil papaku, serta kuajak dia berputar keliling kota, cuma sebentar-sebentar, serta sudah pasti aku berkompromi dahulu dengan sopirku. Pada akhirnya aku memperoleh “SIM-beli” sesudah merengek-rengek 1/2 dapats di kaki papaku. Serta aku mulai mengatur gagasan bagaimana aku dapat nikmati badan kekasihku, dari pada cuma bibirnya, lagipula batang kemaluanku menuntut selalu setiap saat.

Jadi pertama kuajak ia berputar seputar kota, argumennya untuk rayakan SIM-ku. Serta kucoba mencium bibirnya didalam mobil saat kami berhenti di satu jalan raya, eh.. dia tidak menampik. Yah, satu petanda yang bagus.. oke. Sekian hari lalu, aku mulai agresif mengajaknya berjalan-jalan, hingga pada akhirnya aku berani mengajaknya ke jalan tol di satu malam Minggu. Kami berhenti di peristirahatan tol Surabaya-Gempol. Kumatikan mesin, serta kucium bibirnya yang lembut. Ia sekalipun tidak meronta saat aku meremas-remas buah dadanya yang lumayan besar di telapak tanganku, serta saat kubuka pakaiannya, menelanjangi sisi atasnya, alangkah nikmat kurasakan menciumi puting susunya yang kecil yang kencang, nafasnya yang melenguh serta mengerang menaikkan kesenangan yang kurasakan, “adikku” berdiri tegak siap tempur, tapi kutahan saja, karna aku takut ia juga akan menamparku bila aku mengambil langkah sangat jauh. Jadi kugesek-gesekkan saja kemaluanku ke pinggir kursi hingga ejakulasi. Serta sepanjang itu dia tidak menampik sekalipun, bahkan juga berkesan pasrah serta nikmati. Dia bahkan juga pernah berikan wanti-wanti, “Ray.. janganlah beberapa narasi okay? ” Oh.. pasti tidak dengan memakai namanya serta namaku yang asli, hohoho.

Nah, hari-hari selanjutnya, karna ia tidak sempat menampik, jadi aku juga mulai berani melepas pakaian atasku, nikmati kehangatan dadanya di dadaku sembari menciumi bibir serta telinganya. Mmm.. enak sekali kurasakan waktu itu. Kami mulai umum lakukan embracement di tempat tinggalnya, rumahku, dalam mobil serta dimana saja tempat yang kami dapat. Hingga pada akhirnya kami kelas 2. Waktu itu aku mulai mengetahui yang namanya pil “koplo”, serta karna aku anak band, jadinya pil setan itu jadi mengkonsumsi wajibku sebelumnya manggung, ah kurindukan bebrapa waktu “sakauw”. Dampaknya, aku jadi lebih liar, lagipula Enni sekalipun tidak paham aku konsumsi obat-obatan. Dia cuma bingung lihat prestasiku yang turun 23 posisi waktu cawu 1, serta kubilang saja karna ayah serta ibu ribut terus-terusan. Toh dia yakin.

Satu waktu, saat kami pulang sekolah (siang), kuajak dia singgah di Wendy’s. Kami makan, serta lalu seperti umum berputar mencari tempat. Pada akhirnya aku memberhentikan mobilku di satu jalanan yang lumayan sepi di dekat Kenjeran. Ah, aku sich bersukur saja karna kaca mobilku gelap, hehehe.. jadi, kubuka pakaian serta behanya, nikmati puting-puting “susu”-nya seperti umum, sembari kadang-kadang meremas serta menggigit. Nafasnya mendengus-dengus. Kuajak ia geser ke bangku belakang. Enni menurut saja. Kuteruskan hisapanku di “susu”-nya, serta saat kumasukkan tanganku kedalam roknya, ia cuma diam serta mengeluh. Kutarik celana dalamnya ke bawah, sembari kuciumi bibirnya yang terbuka. Enni mengerang lirih waktu kusentuh kemaluannya yang basah. Aku berupaya mendudukkan diriku di sampingnya, mengangkat roknya serta buka pahanya, untuk yang pertama kalinya aku lihat kemaluan seseorang wanita dimuka mataku, memiliki bentuk indah sekali, berlainan dengan yang di film-film porno. Kulihat berwajah memerah serta matanya memandangku bertanya-tanya. “Aku tahu bagaimana membuat kamu enak.. ” bisikku lirih sok tahu. Kulihat Enni cuma diam saja, jadi kutahan pahanya ke sandaran jok belakang, serta kuletakkan telapak tanganku menutupi liang kemaluannya. Enni mengerang-erang waktu kugosok-gosok bibir kemaluannya dengan telapak tanganku, “Ahh.. hahh.. ahh.. ” aku juga makin bernafsu, sama seperti di film, fikirku waktu itu. Cuma saja, untuk menjilat aku tidak berani, jijik.

Jadi kuteruskan saja menggosoki kemaluannya, kadang-kadang cepat, kadang-kadang lambat, “Ahh.. ahh.. khh.. hh.. ” Enni mengerang-erang, tangannya menjambret kain bajuku yang terbuka, menarik-nariknya. “Aaahh.. ” kurasakan tanganku begitu basah, pahanya bergerak-gerak buka serta tutup. Aku juga hentikan tanganku sesaat, lihat serta nikmati berwajah yang memerah serta nafasnya yang terengah-engah. Eh.. dia jadi berkata, “Gantian. Aku menginginkan saksikan miliki anda! ” Oh God, hahahaha.. sure, serta kubuka celanaku tersebut celana dalam yang melekat di pantatku. Enni memerhatikan dengan cermat “burung”-ku yang tegang serta bergerak-gerak di depannya. “Duduk.. ” kataku sedikit memerintah. Kugamit jemarinya serta kuletakkan di batang kemaluanku, Enni memegangnya tapi dia diam saja, “Salah.. Begini loh! ” kutunjukkan langkah lakukan masturbasi kepadanya, serta.. damm it! it feels soo good. Kurasakan telapak tangannya menggenggam batang kemaluanku serta menarik-nariknya, enak. Kumasukkan sekali lagi tanganku kedalam roknya, buka pahanya serta menggosok-gosok bibir kemaluannya, “Ahh.. hh.. uhh.. ahh.. ” kami mengerang serta mengeluh berbarengan, kucium bibirnya serta rasakan lidahnya bergerak liar. “Ahh.. mm.. hh.. ahh.. enak sekali.. ” kugerak-gerakkan pantatku ke depan berikan tanggapan pada pergerakan tangannya serta pada akhirnya spermaku keluar tentang sandaran kursi. Kami terdiam sesaat, lihat cairan kental putih yang melekat di kain sandaran kursi dimuka kami. “Iyakh.. ” kudengar ia berkata serta kami keduanya sama tertawa. Kukecup bibirnya, ambil tissue untuk bersihkan tangannya serta kain pembungkus sandaran kursi itu pastinya. Lantas kami pulang.

Hari-hari selanjutnya kami makin seringkali lakukan hal sama di beberapa tempat yang telah kusebutkan diatas, oh jalan tol adalah tempat pujaan kami, hehehe. Aku makin terbenam dalam kenikmatanku pada obat-obatan, aku mulai mengetahui heroin, yang begitu nikmat jika ditorehkan dalam luka-luka sayat di tanganku, dan valium, yang menyebabkan sisa bintik-bintik hitam di pangkal lenganku. Ah, pada akhirnya Enni berprasangka buruk lihat keaktifanku yang makin liar di group bandku, serta keadaan badanku yang mengurusi, pelajaranku yang senantiasa kuakhiri dengan tidur. Serta tersebut yang memacunya untuk meninggalkanku serta berpindah ke lelaki beda yang telah kuliah. Hal tersebut dikerjakannya waktu aku pergi ke New York sepanjang tiga bln. untuk studi banding (kebetulan aku lumayan jago dalam sastra Inggris).

Saat aku ketahuinya aku pernah mengamuk habis, nyaris saja aku ke universitas si cowok untuk menawurnya dengan beberapa rekanku, tetapi kubatalkan mengingat begitu konyolnya aku untuk geram cuma dikarenakan seseorang wanita. Jadi kuputuskan untuk pulang perang dengan membawa oleh-oleh bernilai. Kutelepon ke tempat tinggalnya, memohonnya sudi menemuiku untuk yang paling akhir kalinya. Enni menemuiku malam itu, serta segera kucium bibirnya sembari membisikkan kalimat kerinduan serta begitu aku tidak mampu kehilangan dia, serta mungkin saja karna masa lalu berseksual-ria denganku (atau mungkin saja karna aku cinta pertamanya) membuatnya pasrah waktu kupegangi payudaranya serta meremas-remas kemaluannya dari susunan celana ketatnya. Ah, kebetulan waktu itu ke-2 orangtuanya tengah pergi menghadiri pernikahan, sedang kakaknya waktu itu telah kembali pada Bandung untuk merampungkan kuliahnya, jadi aku terasa bebas-bebas saja. Jadi kurangsang dia dengan seluruh kekuatanku, kubelai buah dadanya dengan lembut, menciumi berwajah, lehernya tengkuknya, memasukkan jariku kedalam celananya, memainkan liang kemaluannya di jariku, buat nafasnya memburu serta terengah-engah, “Ahh.. ahh.. uh.. ngg.. ” aku rasakan nafsuku mulai naik ke ubun-ubun saat tangannya menyelip di lipatan celanaku serta bergerak-gerak di batang kemaluanku yang menegang hebat. sebelum lanjut mari klik link ini dulu gan Agen live Casino karena sedang ada promo besar besaran gan.



Aku cukup kaget saat mendadak ia melepaskanku, menangis, aku bingung. Lantas ia bangkit berdiri, menuju ke ruangan tengah tempat tinggalnya serta telunjuknya menyebutku mengikutinya. Oh God, hohohoho. Kami bergulingan ditempat tidurnya yang lebar, kuciumi semua berwajah, lehernya, kupingnya, dagunya, serta kuhisap puting “susu”-nya penuh nafsu, kuangkat bajunya melalui kepalanya, “Ahh.. uhh.. argg.. ” kurasakan kesenangan batang kemaluanku menekan-nekan liang kemaluannya dari balik pakaian kami. Kubuang BH-nya tak tahu kemana. Kubuka bajuku, melekatkannya di payudaranya, rasakan kesenangan serta kehangatannya. Kuciumi bibirnya dengan lebih bernafsu. Kuraih celana ketatnya yang pendek serta kutarik, kulepas tersebut celana dalamnya, kupegangi serta kuraba kemaluannya yang basah. Pahanya bergerak-gerak menggesek-gesek batang kemaluanku yang masih tetap terbungkus, serta kubuka celanaku cepat-cepat. Kurasakan paha telanjangnya menghimpit batang kemaluanku. Tangannya mencapai batang kemaluanku serta memainkannya dengan pergerakan yang membuatku terengah-engah menahan nikmat, “ahh.. ahh.. ahh.. hh.. ” pada akhirnya kuangkat badan telanjangku ke atasnya, serta tempelkan batang kemaluanku di liang kemaluannya. “Ahh.. hilang ingatan.. kesenangan ini.. ahh.. ” kudengar ia mengatakan-nyebut namaku dengan lirih saat pinggulku bergerak-gerak serta menggesek bibir-bibir kemaluannya ke atas serta ke bawah, ahh.
win11

Kucium bibirnya dengan lebih bernafsu, kujatuhkan semua badanku menindihnya, rasakan desakan buah dadanya yang berkeringat di kulitku, kugoyang-goyang pinggulku ke atas serta ke bawah, “Ahh.. ahh.. ” ke samping ke depan, “Aahh.. ah.. ah.. ” rasakan tiap-tiap kesenangan gesekanku serta pelukan pahanya di pantatku tiap-tiap aku bergerak ke samping, “Ahk.. ahk.. ” Pada akhirnya kubenamkan bibirku di bibirnya serta menghimpit pantatku sekuat tenaga saat nafsuku tidak termonitor sekali lagi serta menyemburkan spermaku melalui serta membasahi permukaan perutnya, Ahh.. hah.. ” nafasku terengah-engah penuh kesenangan, pelukannya mengencang di punggung serta pinggangku. Pantatnya menghimpit batang kemaluanku kuat-kuat. “Aahh.. enaknya.. ” baru kesempatan ini kurasakan enaknya lakukan petting.

Aku bangkit berdiri, menggunakan bajuku yang berantakan di lantai, serta membantunya kenakan pakaian, lantas mengambil langkah kembali pada ruangan tamu. “Ray.. janganlah lanjutkan menggunakan obat-obatan.. ” Aku mengangguk. Serta tersebut kata paling akhir yang kudengar dari bibirnya sebentar sebelumnya kurelakan dia pergi dari sisiku. Dengan perjuangan yang keras sepanjang sebagian minggu, aku sukses hentikan kecanduanku pada obat-obatan di satu pusat rehabilitasi di Lawang. Memanglah, sesudah ia telah jadi pacar orang yang lain, yang notabene disetujui orangtuanya. Tetapi seringkali kami lakukan pertemuan rahasia serta lakukan petting. Namanya juga cinta pertama.

Hingga pada akhirnya ia mambantuku menembus UMPTN, serta jarak kami terpisah begitu jauh saat ini. Ahh Enni, senantiasa mulutku mendesah mengingat masa lalu cinta pertamaku. Paling akhir aku bersua dengannya Januari 2000, kami lakukan petting sekali lagi di satu wisma di kota di mana ia kuliah. Hingga saat ini, aku belum juga menemuinya sekali lagi. Mungkin saja bila ketemu.. hohohoho.. ah, kekasihku, cintaku. Tapi pengalaman-pengalaman seru dengannya membuatku ketagihan 1/2 mati, serta pikirkan saja bila aku mesti menanti satu tahun sekali untuk petting, woah.. what a waste of time.. huh? Jadi aku mulai tingkatkan kelasku jadi perayu wanita.

Nyaris 2 x satu minggu aku lakukan petting, bukanlah bersetubuh pastinya, karna aku masih tetap mencari selamat serta aku paling tidak suka yang namanya perek atau pelacur, cuma bawa penyakit. Oh.. aku kehilangan keperjakaanku waktu aku lakukan jalinan dengan seseorang gadis pecandu sabu-sabu yang kujumpai tengah menangis di tepi jalan karna ditinggal beberapa rekannya ke diskotik. Wah.. bebrapa sekali lagi aku mujur, saat ia mengajakku bercinta, aku mengiyakannya karna sebatas kepingin tahu serta nyatanya si gadis itu masih tetap PERAWAN! Oh God, mercy on me, waktu kulihat noda darah berceceran di kasurku, hohohoho.. dalam kondisi “fly” mungkin saja ia tidak sadar mengajakku, orang yang baru ia kenal untuk bercinta hahaha.. serta kuantar dia pulang ke sekitaran lokasi makam Banteng, tetap dalam kondisi bingung. Jahat memanglah, tapi masih tetap pernah kuhadiahkan satu kecupan di keningnya. Mulai sejak itu aku mengambil keputusan tidak untuk terkait seksual dahulu, karna rasa-rasanya toh bebrapa demikian saja, benar seperti kata orang, yang enak itu pemanasannya, hahaha, lagipula aku telah sempat mencicipi perawan, hehehe.. serta enak hilang ingatan, jadi aku berambisi memperoleh perawan sebanyak-banyaknya tanpa ada mesti bertanggungjawab. Bajingan? okeh, terserah yang penting saya pernah bermain disini tapi di situs judi online tepercaya juga.






Mungkin saja kalian juga akan banyak belajar dariku bagaimana caranya memperoleh perawan tanpa ada mesti terbebani tanggungjawab. Hohohohoho.. sebatas info, aku senantiasa memakai langkah yang aneh-aneh serta keseluruhan saat ini telah 13 gadis kuperawani tanpa ada sepengetahuan mereka. Langkahnya.. hohoho.. kelak kukasih tahu. Kebetulan aku miliki narasi menarik mengenai cewek yang bernama Kirani, yang baru-baru saja daftarkan diri jadi korbanku. Mungkin saja sekian hari sekali lagi kupostkan. 


No comments:

Post a Comment