pasang banner
pasang banner
pasang banner

Sunday, May 13, 2018

Bercinta Dengan Bidan Berpayudara Besar



Namanya widiastuti, aku menyebutnya bu widi atau bu bidan karna dia yaitu bidan desa tempatku saat ini tinggal, usia 35 th serta telah 8 th menikah tapi belum juga dikaruniani anak. awalannya kenal dengannya lebih kurang 4 th waktu lalu yang terlebih dulu lebih dahulu kenal dengan suaminya yang bernama yanto yang keduanya sama berprofesi penyuplai onderdil mobil.

singkat narasi pada th. pertama pernikahanku, istriku melahirkan seseorang bayi lelaki serta persalinannya dibantu bu bidan widi. semuanya jalan umum saja hingga saat itu jam 11 malem 2 jam sesudah sistem persalinan normal istriku aku diminta ambil obat obatan buat anak serta istriku di rumah bu widi. tanpa ada banyak fikir akupun bergegas kerumah bu widi yang berjarak 50m. lampu ruangan tamu n tempat prakteknya masih tetap menyala, agak sangsi ragu karna takut mengganggu, lalu….

Ting toooongggg

Pintu tempat praktik bu widi tidak lama terbuka

“eh mas fahmi, masuk mas”sambut bu widi

“iya bu”balesku

“duduk dahulu mas, tidak ngracik obat dulu”sambung bu widi

“ya bu”aku hanya ber-iya iya aja

“enak ya mas telah miliki istri cantik saat ini telah ada dede juga, cowok lagi”bu widi mulai buka percakapan sembari ngracik obat

“alhamdulillah bu, diberi amanah sama sang kholiq”jawabku

“aku juga pengin banget sebenernya”katanya

“ya tinggal katakan saja sama mas yanto donk bu”lanjutku

“emang mas yanto kemana bu koq tidak keliatan”aku cobalah ubah tema obrolan

“tadi sich telpon tuturnya mo ngecek barang yang baru datang, jadi pulangnya telat”jawab bu widi

“lo bukannya mas juga ngeceknya sama kaya mas yanto? ”sambungnya

“iya sich tempo hari telah setuju mo bareng ke tokonya tapi aku barusan pagi dah nyuruh toni buat ngecek coz aku akan ndampingi istri mo melahirkan”jawabku

“duh bertanggungjawab banget sepertinya mas fahmi ini”lanjutnya sembari tersenyum kepadaku

“hehe…gitu deh bu”

Tidak lama obat juga usai diracik

“ini mas obatnya, ketentuan pakainya berada di bungkusnya ya mas”kata bu widi

“iya bu terima kasih, permisi sekalian bu”kataku

“iya mas………mas yanto sepertinya tidak dapat ngasih anak deh”deg jatungku terasanya berhenti

Mengapa bu widi katakan demikian ya? fikirku

“ah janganlah katakan gitu bu, belum juga diamanahi mungkin”

“emang iya koq mas, ya nasibku mungkin saja, misal saja mas yanto kaya mas fahmi tentu enak deh”senyumnya genit

“ya usaha n tawakal saja bu…. eh enak apa tujuannya neh bu”tanyaku

“ya enak…enak jadi istrinya tentu dikelonin terus”

“sama istri sendiri ini kan tidak apa apa toh bu”

“iya sich tapi aku jadi ngiri deh”sahut bu widi

Sesaat aku mikir nakal

“ngiri minta dikelonin juga? ”candaku 1/2 mancing

“boleh jika mas fahmi ada waktu”jawabnya seraya tersenyum

“ah telah ah jadi ngelantur, aku permisi bu telah malem”

“ok mas, ati ati”jawabnya

akupun selekasnya beranjak takut ada setan lewat…. hehe

Sesudah peristiwa itu tak tahu mengapa bu widi senantiasa datang kerumah dengan beragam macem alesan medis serta bahkan juga seringkali ngasih suatu hal ke anakku yang masih tetap bayi serta sepanjang itu sikapnya ke aku termasuk umum saja hingga saat itu hari senin jam 09. 00 pagi hari, aku yang kebetulan malamnya habis check dropan barang berniat tidak ke toko karna kebetulan babysitterku sekali lagi ada hajatan dirumahnya serta anakku telah berumur 4bulan, jadi telah agak gampang dimomong

“lagi apa mas”sms masuk dihapeku

“ini siapa ya? ”balesku

“widi mas…gimana berita? ”

“eh bu widi…baik bu, ini sekali lagi momong anak”balesku

“loh ibunya kemana? ”balesnya

“kerja bu, telah aktif sekali lagi. eh tau nomorku dari tempat mana? ”

“dari hape mas yanto”

Aku tidak membales sms terakhirnya karna mesti nimang anak di ayunan coz telah terlelap.

Telah 4bulan lamanya mulai sejak percakapan pada malam itu

“saya ingin ngecek kesehatan nabil mas, bisa? ”smsnya lagi

“boleh, bukannya tempo hari telah ya bu? ”

“ada yang kelupaan mas”

kemudian

tok tok took

Assalamu’alaikum…..

Wa’alaikum salam…..

Aku bergegas ke arah pintu serta membukanya

“eh bu widi, mari masuk”kataku

Tidak lama anakku juga di perikasanya

“susunya pakai ASI apa formula mas? ”tanyanya

“sekarang formula bu, ASI hanya bertahan 2 bln. habis itu tidak ingin lagi”jawabku

“gak ingin apa tidak bisa sama bapaknya? ”candanya

“hehe dapat saja bu widi ini memang anakknya tidak ingin bu mungkin saja ASInya tidak lancar”

“owh…gitu ya”

“gimana yang tuturnya ingin ngelonin aku”ucap bu widi tiba tiba

“eh eeeeehh…mmmmmm saat itu hanya becanda bu, daripada bingung ingin bercakap apa”sahutku sembari cengar cengir

“loh walau sebenarnya aku ngarepnya beneran loh”kali ini tatapannya serius

Aku juga terdiam bingung ingin mgomong apa

“tapi tidak mungkin juga mas fahmi ini ingin sama aku yang telah tua”

“kalo diberi sich ya ingin mau saja toh bu”aku menimpalinya serta fikirku selisih umurku cuma 6tahun dibawahnya.

Bu widi melihat ke aku yang tengah duduk di sofa kasur diruang keluarga, lalu menempatkan anakku yang barusan digendongnya di ayunan, dia menghampiriku lantas mendekatkan berwajah ke wajahku, dia melumat bibirku serta memainkan lidahnya dirongga mulutku, Aku tersentak kaget serta tidak berapakah lama akupun balas pagutannya dengan gigitan kecil mesra, bu widi melepas ciumannya serta berkata

“aku pengin ngrasain spermamu mas”

Aku teruskan mencium bibirnya serta demikian lama kami berciuman, tangankupun mulai aktip bergerilya di sekitaran dadanya serta memainkan gundukan gunung kembarnya yang masih tetap tertutup blazer n dalemannya…

Wah gede banget, fikirku. kuhentikan ciumanku ku buka blazer n kusingkap tanktopnya, nyatanya tidak pakai BH, segera ku remes gunung kembar itu serta kupilin puting susunya sesaat bibirku serta bibir bu widi masih tetap sama-sama berpagutan

“aaaaahhhhh…massssssshhh” Bu widi mendesah waktu aku mulai menjilati serta mengenyot susunya yang kiri tengah susu kanannya kuremas serta kupilin puting pinknya. bu widipun tidak tinggal diam, tangannya menggrayangi celana pendekku, menyeka ngusap kontolku yang telah berontak tegang di celana pendekku yang tidak berCD, sembari mendesah coz teteknya ku mainin, bu widi menyelinapkan tangannya dalam celana pendekku yang berkolor mencari pusaka tersembunyi. bu widi mendorong ku supaya tiduran sesaat mulut serta tanganku masih tetap asyik maenan susu gede bu widi.

Bu widi memutar tubuhnya sampai tempatnya diatasku serta susunya dilewatkan menggelantung dikenyot aku. bu widi memlorotin kolorku serta terpampanglah pusakaku, aku cuma menggunakan singlet saja sesudahnya. Bu widi mencabut susunya dari seponganku serta merangkak menuju kontolku, mengelusnya serta mengocoknya sebentar lantas dikulumnya kontolku sampai membuatku merinding, sesaat aku juga mengungkap roknya serta terkaget bu widi tidak pakai CD, Segera saja ku jilat memeknya yang telah basah, ku jilat memeknya serta ku gigit enteng itilnya namun jeritannya tidak terdengar keras coz mulutnya dipenuhi batang kontolku serta kami juga ber69 cukup lama hingga

“aaaaaaaaahhhhhhhhh

sssssshhhhhh.. massssssshhh”

memeknya diutamakan ke wajahku sembari tubuhnya bergetar hebat serta keluarlah cairan ciri khas wanita orgasme. bu widi bangkit menanggalkan baju serta roknya yang masih tetap melekat dibadannya tengah aku masih tetap terlentang di sofa dengan kontol yang berdiri tegak, bu widi menaikiku serta tempat kami behadapan, dipegangnya kontolku diarahkan ke memeknya serta bleeeessssss…

ambles semuanya kontolku kedalam memeknya yang basah, didiamkanya sebentar serta bu widipun mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur perlahan-lahan lahan memompa kontolku di dalam memeknya serta lama kelamaan goyangan maju mundurnya mulai dipercepat serta makin cepat serta akupun menyeimbanginya turut bergoyang ikuti irama goyangan pantat bu widi, ke-2 tangannya mengamit tanganku serta meremaskan di teteknya, bu widipun mengeluh menengadahkan kepalanya serta mencengkeram kuat tanganku yang tengah meremas ke-2 teteknya

“uuuuuuuuhhhhhhgggggg masssshhh………”

bu widi ambruk didadaku, dia tersenyum serta, mencium lembut bibir sesaat aku menggoyang goyangkan kontolku yang masih tetap tenggelam di memeknya yang telah orgasme 2 x, bu widi bangkit sekali lagi jongkok diatasku dengan memeknya masih tetap tertusuk kontolku yang masih tetap tegar, dia naik turun diatasku sembari merem melek nikmati surga dunia, sesaat teteknya juga turut naik turun karena gerak naik turun memompa kontolku, kesempatan ini aku diam saja nikmati pemandangan itu. Sekali kali dimentokin kontolku sampai menyentuh rahimnya sembari dia goyangin pantatnya ke kanan kekiri serta tidak lama

“ouuuuchhhh masssssshhh…”

Kontolku basah oleh cairan memeknya yang orgasme yang ke-3 kalinya. Bu widi ambruk di dadaku sekali lagi dengan kontolku masih tetap menancap tegang di memeknya

“mas mari digoyang lagi”

Aku tidak menyahutnya coz Aku segera menaik turunkan pantatku, kontolkupun naik turun di memeknya, tiba tiba bu widi bangkit serta nungging sembari berpegangan sandaran sofa kasur, Akupun memahami segera mengarahkan kontolku ke memeknya dari belakang, aku genjot kencang tidak hiraukan erangan serta racauan bu widi, ku remas kupukul jam pantatnya

Serta tidak lama…

“bu.. aku ingin keluaaaaaaarhhhhhhh”

“didalam ajaaaahhhh…akk…uuuhhh jugaaaaaah ingin keluaaaar ohhhhhh”

Crot crot croooooooooottttt

spermaku muncrat di dalam memek bu widi, Kontolku ku biarlah dimemeknya, ku peluk bu widi dari belakang, kucium tengkuknya sembari kuremas gemas ke-2 teteknya

“emang tidak apa apa bu? ”

“gak apa apa mas, tenang saja, aku numpang ke kamar mandi dahulu ya mas”

Ku cabut kontolku, kupandangi goyangan pantatnya waktu telanjang menuju kamar mandi buat bersih bersih, tidak lama bu widi kembali dari bersih bersihnya, kupandangi teteknya yang menggelayut besar didadanya serta kubiarkan Bu widi merapihkan penampilannya sekali lagi, sesaat aku hanya pakai tisu basah anakku untuk bersihin kontolku serta kupakai sekali lagi kolorku

“makasih ya mas, aku pulang dahulu ya”

Bilangnya sembari mengecup

Bibirku serta lantas berlalu dari hadapanku.

Nyaris satu minggu tak ada berita, pada hari minggu istriku ditelpon bu widi tuturnya hari ini jadwalnya imunisasi step 5. istriku tidak seperti umum, hari itu mengajakku untuk mengimunisasi anakku di rumah bu widi serta aku juga menggendong anakku, sesudah diimunisasi cocok ingin pulang istriku kebelet pipis serta memohon ijin buat pipis di wc tempat praktik bu widi. Peluang itu bu widi katakan ke aku jika dia telah telat mens, aku kaget tapi bu widi jadi tersenyum senang.

sesampainya di rumah aku berupaya menyingkirkan fikiran bu widi yang telat mens sesudah terkait denganku, nyaris tidak dapat menyingkirkan fikiran misal istriku tidak mengajak bersetubuh.

hari itu hari senin jam 4 sore aku pulang ke tempat tinggal serta seperti umum aku melalui jalan pintas beraspal yang melintas memutari tempat tinggal bu widi dari belakang hingga kedepan halaman tempat tinggalnya coz tempat tinggal bu widi terdapat di sudut jalan komplek tempatku tinggal. ku saksikan bu widi tengah buang sampah dibelakang tempat tinggal serta melihatku melintas, di panggilnya aku

“udah pulang mas??? koq pakai motor??? ”sapanya

“iya bu, sekali lagi pengin motor saja agar irit”jawabku sembari tersenyum.

“mampir sini mas, mas yanto lembur sekali lagi check dropan barang”

“ga enak bu takut diliat orang kelak dapat celaka”

“masukin saja motornya lewat dapurku mas, ayolah mas, ingin ya???? ”pintanya sembari tersenyum genit

“oke deh bu”sahutku selekasnya memasukkan motorku lewat dapur bu widi yang tembus ke garasi mobilnya.

bu widi membikinkan es sirup kesukaanku serta saat menyuguhkan es sirup, teteknya terpampang terang di wajahku coz dia menggunakan kaos berkerah rendah, segera ku tarik tangannya sampai bu widi terpuruk ke arahku, kucium bibirnya dengan ganas, kukulum lidahnya serta kumainkan lidahku di rongga mulutnya, bu widi membalas pagutanku. demikian lama kami berciuman, bu widi melepas ciumannya

 “diminum dahulu mas kan cape n haus”

akupun meminum es sirup serta kulihat bu widi buka kaosnya serta tampak terang teteknya yang gede tanpa ada tersanggah BH, es sirup rasa susu cap nona neh batinku. kuletakkan gelas es sirup yang sudah habis ku minum segera ku soso tetek gede yang ngganggur di hadapanku, ku kenyot kencang hingga bu widi melenguh, kuremas serta kupilin putingnya yang telah mengeras disamping itu bu widi juga repot melepas leggingnya dan…shiiiiiiit, dia tidak pakai cd…anjriiiiit.

ku hentikan kenyotanku, kududukkan bu widi serta reflek kakinya segera mengkangkang, kujilat memek n itilnya, tersebak bau ciri khas organ memeknya, kumasukkan lidahku kedalam memeknya sembari tanganku meremas ke-2 teteknya tanpa ada sadar bu widi mendesah nikmati lubang memeknya ku jilati, bu widi menghimpit kepalaku ke memeknya sampai membuatku sulit bernafas tapi kutahan coz aku selalu menjilati memeknya serta kuremas dan kupilin puting teteknya supaya bu widi makin dekat dengan kesenangan orgasmenya

“aaaaaaaaaccchhhhhhhh…”

badannya menggelinjang kuat saat cairan wanitanya keluar membasahi memeknya, aku selekasnya bangkit serta melepas celana jeansku bersama cd serta jaket yang kupakai, kubiarkan kaos tetaplah melekat ditubuhku, ku tujukan kontolku ke memek bu widi yang masih tetap terlentang di sofa ruangan keluarganya, kesempatan ini dengan hati hati coz bu widi mungkin saja tengah memiliki kandungan janin hasil hubunganku dengannya.

perlahan-lahan namun tentu kontolku masuk keliang memeknya, aku mulai memaju mundurkan pantatku serta lama lama mulai kupercepat serta terdengan bunyi keciprak pergerakan kontolku yang menusuk nusuk memek yang sangatlah basah, terlihat bu widi juga turut menggerak pergerakan pantatnya menyeimbangi pergerakanku. ku remas ke-2 teteknya yang terombang ambing karena pergerakan pompa kontolku dimemeknya, tangan bu widi mencengkeram pantatku seraya membatuku memaju mundurkan kontolku. bu widi mengejang, pahanya mengapit pingganggku kencang, dia melenguh kencang serta kontolkupun merasa tersembur cairan hangat memek bu widi orgasme.

bu widi lunglai tapi aku meneruskan mengobel memeknya dengan kontolku, kupercepat pergerakanku serta tidak lama kontolku akan keluarkan lahar panas, ditekannya pantatku dalam dalam serta kurasakan kontolku mentok dirahimnya serta crooot croooot crooottt.. spermaku meluncur deras didalam memeknya. masih tetap kubiarkan kontolku di dalam memek bu widi, kucium bibir bu widi, kubelai mesra rambutnya. disingkapnya kaosku, dicupangnya sisa cupangan istriku di dadaku.

“buat oleh oleh mas”candanya genit

aku tersenyum sembari mencubit puting teteknya, ku cabut kontolku, tiba tiba dipegangnya kontolku, dijilatnya serta dikulumnya kontolku sampai bersih, ngilu rasanya

“biar tidak usah ke kamar mandi mas”timpal bu widi

“gak jijik sich bu? ”tanyaku tersenyum

“enggaklah mas”jawabnya sembari makein cd ku, sebelumnya kontolku dimasukkan ke cd, diciumnya kontolku

“makasih ya sayaaang”ucapnya sembari menyeka lembut kontolku lantas dimasukkannya ke cd.

kupake jeans n jaketku tengah bu widi ke kamar mandi lantas ambil bh n cd, menggunakannya lantas kaos n legging baru digunakan. aku pamit pulang, ambil motor serta keluar lewat garasi mobil.

hari hari setelah itu setiap suaminya tidak ada di rumah n setiap ada peluang senantiasa lakukan jalinan seks. hal semacam ini tanpa ada dicurigai suaminya karna bu widi juga senantiasa melayani suaminya walau tuturnya kurang senang, juga istriku karna aku senantiasa teratur tanpa ada kurangi rasa dalam jalinan sexku de ngan istri.

tengah pembantu bu widi datang kerumah bu widi cuma buat masak pagi siang malam n bersih bersih pada pagi hari, selebihnya pulang kerumah yang tetap dalam kompleks.

No comments:

Post a Comment