pasang banner
pasang banner
pasang banner

Friday, May 18, 2018

Cerita Bercinta Dengan Pengantin Baru Yang Kesepian


 Nama saya Andi, waktu itu saya berusia 25 th., sudah berkeluarga dengan istri bernama Sinta, dan sudah dikaruniai dua orang anak yang pertama berusia 3 th. serta ke-2 berusia 1 th.. Narasi ini berawal dari rutinitas saya yang seringkali nongkrong di warteg di komplek tempat saya tinggal pada saat enjoy.



Istri Yang memiliki Warteg itu yaitu sepasang pengantin baru yang baru menikah 7 bln.. Penjaganya yaitu istri dari pengantin baru itu yang bernama Diana, sedang suaminya yaitu seseorang sopir bus AKAP, yang seringkali bertugas hingga berhari-hari baru pulang serta bernama Juanda. Saya serta istri sayapun kenal baik serta akrab dengan mereka.



Disuatu hari saya kembali nongkrong di Warteg itu yang ketika itu situasi telah mulai sepi karna hari telah mendekati malam. Ketika itu Diana tengah berkemas-kemas untuk tutup wartegnya. Saya lantas mengajak Diana mengobrol sembari dia berkemas-kemas



“Kok sendirian Yan? ” bertanya saya. (Saya menyebutnya Dian/Yan)

“Iya nih Kak, Kak Juandanya barusan pagi baru pergi! ”

“Kemana? ”

“Katanya hari ini maksud Jakarta, serta hingga 8 hari baru dapat pulang, ” tuturnya.



“Oh ya Kak saya tinggal dahulu ya, ingin mandi, habis dari barusan ramai sich belum juga pernah mandi, ” tuturnya sekali lagi. Lantas Diana masuk kedalam tempat tinggalnya untuk mandi.



Sesudah 1/2 jam Diana keluar sekali lagi dengan rambut yang masih tetap basah, serta menggunakan daster yang buat saya menahan napas karna bila terkena lampu terlihat BH serta CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, dan membawa secangkir kopi untukku, serta duduk di kursi yang berada di depanku. Harum sabun mandi yang digunakan waktu mandi masih tetap tercium waktu Diana duduk, serta ini buat nafsu saya agak tergugah serta kontol saya mulai ngaceng.



“Diminum Kak kopinya, ” tuturnya mempersilakan.

“Terima kasih, ” jawabku sembari hirup kopi yang disuguhi.

“Apa tidak takut ditinggal sendirian, ” tanyaku mulai percakapan.

“Ya enggaklah, kan tetangga di sekitaran sini baik-baik Kak? ” jawabnya.

Lantas percakapan kami selalu berlanjut serta haripun jadi bertambah malam. Karna situasi yang mulai sepi saya coba memancingnya dengan percakapan yang bisa menghidupkan gairah.



“Yan anda tidak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini? ”

“Mau bagaimana sekali lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan”

“Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini”

“Ih, siapa sekali lagi yang kedinginan? ” jawabnya agak centil.

Terasa ada tanggapan sayapun lebih semangat.

“Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu umumnya kan bila tidur senantiasa berpelukan agar tidak kedinginan”

“Siapa katakan bila pengantin baru itu bila tidur senantiasa berpelukan? ”

“Buktinya kakak semasa pengantin baru senantiasa tidur berpelukan. ”

“Enak dong Mbak Sinta senantiasa tidur dipeluk kakak”

“Ya demikianlah, bila anda ingin, saya juga ingin tidur pelukin anda, ” kata saya sembari bercanda.

“Ih kakak ini Piktor (fikiran kotor) deh”

“Emang Mbak Sinta bisa kakak tidur pelukin cewek beda? ” sambungnya.

“Ya janganlah ketahuan dong, ” jawabku, sembari aku melihat muka cantiknya serta menunggu responnya.



Diana lantas memandangku dengan tatapan yang menggoda.

“Kalau kakak tidur pelukin saya serta ketahuan Mbak Sinta bagaimana hayoo? ”



“Nggak mungkin saja ketahuan bila anda ingin, ” pancingku sembari berubah duduk disebelahnya, serta kugenggam tangannya yang terlihat bergetar, serta nyatanya Diana diam saja.

“Jangan di sini Kak kelak ada orang saksikan, ” tuturnya.



Narasi Dewasa 2015 Ngentot Pengantin Baru Yang Kesepian – Karna memperoleh angin aku mengajak Diana masuk kedalam tempat tinggalnya. Demikian masuk kedalam tempat tinggalnya saya segera tutup pintu serta memeluk Diana dari belakang. Awal mulanya dia menampik dengan argumen takut ketahuan. Aku yang telah dikuasai nafsu selalu merayu Diana yang masih tetap sangsi. Aku telah tidak perduli apa-apa sekali lagi terkecuali nikmati badan Diana yang cantik ini. Aku membalikkan badan Diana serta segera melumat bibirnya yang sexy itu.



“Mmhh, ” desah Diana.



Aku selalu menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tidak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya.

“Mmhh Kak, ” desahnya yang mulai terangsang.

Aku lantas membopong badan Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana serta merebahkannya di ranjang yang disebut ranjang pengantin Diana. Lantas aku berdiri serta buka pakaian serta celana panjangku supaya tidak kusut, serta yang ketinggalan cuma celana dalamku.



Kontolku yang dari barusan ngaceng terlihat menonjol dibalik CDku. Lantas aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sembari memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sembari tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyongsong ciumanku dengan bernafsu. Sesudah senang aku meneruskan ciumanku ke lehernya yang tahap serta dengan perlahan aku buka dasternya, serta dilanjutkan dengan BH serta CDnya. Saat ini badan Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Lalu aku menciumi buah dadanya yang kiri sedang tanganku meremas buah dadanya yang kanan.

“Aww… geli Kak, ” rintihnya yang buat aku lebih semangat.

“Buah dada anda bagus Yan” kataku.

“Emang miliki Mbak Sinta buruk ya? ” tanyanya menggodaku.

“Bagusan miliki kamu” kataku merayunya.

“Aahh enak Kak, selalu Kak, isap Kak yang kuaat” rintihnya.



Sesudah senang dengan buah dadanya ciumanku aku teruskan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping selalu ke bawah sampai menyentuh bulu bulu halus di atas memeknya. Lantas aku mulai menjilati memeknya yang sudah basah oleh cairan birahi.



“Aahh enak Kak, diapain Kak memekku, ” rintihnya.

“Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak sempat ingin begini Kak aahh!! ” rintihnya sekali lagi.



Tidak lama kemudian Diana menghimpit kepalaku makin dalam di memeknya, serta nyatanya dia memperoleh orgasmenya yang pertama. Lalu aku naik untuk mencium bibirnya kembali serta diterima dengan buas oleh Diana.

“Enak tidak Yan? ” tanyaku.



“Enak sekali Kak, ” jawabnya

“Emang Juanda tidak sempat ya? ”

“Enggak Kak, jijik katanya”

“Tolol sekali dia, ” batinku.

“Buka dong Kak CDnya”

“Diana dong bukain”

“Ih Kak Andi manja deh, ” tuturnya sembari buka CDku.

Kontolku yang telah tegang dari barusan segera meloncat keluar demikian CD ku di turunkan oleh Diana. Terlihat Diana terbelalak lihat kontolku.

“Besar sekali Kak, ” tuturnya kaget.

“Emang miliki suamimu kecil ya? ” tanyaku.

“Paling 1/2 dari miliki kakak, ” tuturnya sembari meremas kontolku.

 “Aahh enak Yan” desahku

“Enak tidak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku kelak? ” tanyanya.

Aku tersenyum sembari mengangguk.

“Jilati Yan” pintaku.

Lantas Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurut dia.



“Aahh enak, enak Yan jilati selalu Yan aahh!! ” rintihku.



Lantas Diana memasukkan kontolku kedalam mulutnya, serta mengulum kontolku. Terlihat Diana kesulitan mengulum kontolku yang besar di dalam mulutnya. Sesudah sebagian waktu aku menarik Diana keatas serta membaringkannya dengan kemampuanng. Diana tahu serta selekasnya buka pahanya lebar lebar. Aku selekasnya mengarahkan kontolku serta menyentuh lobang memeknya yang makin banjir oleh cairannya.



“Lambat-lambat Kak, aku belum juga sempat dimasuki kontol sebesar itu” pintanya.

Aku tersenyum memandangnya sembari mengangguk.



“Aaww… Kak, sakit Kak aahh!! ”

Aku hentikan dorongan pantatku serta mendiamkannya sesaat. Sesudah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku kedalam memeknya.



“Aaww Kak enak!! Selalu Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak, ” erangnya dengan liar.



Mendengar itu aku lebih semangat untuk memompa kontolku di dalam memeknya. Lalu aku memeluknya sembari berbisik ditelinganya,



“Enak tidak kontol kakak? ”

“Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang hingga sesak memek diana” racaunya dengan Vulgar.

Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya.



“Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu? ” tanyaku.

“Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tidak ada duanya oohh!! Aahh” rintihnya.

“Memek anda juga enak, legit juga sempit sepeti perawan” kataku.

Mendengar itu Diana lantas ajukan pertanyaan,

“Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Sinta aaww!! Oohh!! ”

“Sama sama enak, tapi lebih enak miliki Diana karna masih tetap sempit, ” jawabku sembari selalu memompa kontolku.



Selang beberapa saat aku terasa juga akan selekasnya meledak demikian halnya dengan Diana.



“Aahh aku ingin keluar Yan”

“Diana juga Kak”

“Kita mengeluarkan keduanya sama Yan, aahh!! Oohh mengeluarkan di mana Yan? ”

“Keluarkan di dalam saja Kak aahh, ” jerit panjang Diana, lantas akupun menyusul.

“Aahh!! ” jeritku sembari memeluk erat Diana.

Lalu kami berdua terkulai lemas sesudah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lantas mengecup bibirnya.



“Terima kasih Yan”

“Sama-sama Kak”

Lantas aku selekasnya turun dari ranjang serta kenakan pakaian karna tanpa ada merasa jam telah tunjukkan jam 23. 00 WIB. Sebelumnya pulang aku kembali hampiri Diana yang masih tetap tergolek lemas di ranjang serta melumat bibirnya, sembari berjanji untuk mengulanginya.

Sesudah di rumah nyatanya istri serta anak-anak sudah tidur.



Serta ketika suami Diana tidak berada di tempat tinggal kamipun kembali mengerjakannya, baik di tempat tinggalnya ataupun di hotel, hingga suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karna Diana sudah melahirkan bayi serta mesti merawat bayinya.



Hingga sekarang ini saya serta Diana masih tetap tidak bisa mempertimbangkan sesungguhnya bayi yang dilahirkannya itu adalah benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karna bila diliat dengan cermat muka sang bayi begitu serupa suaminya namun tubuh si bayi begitu serupa denganku. Akan tetapi problem ini hingga saat ini tidak sempat dipermasalahkan oleh suami Diana hingga perselingkuhanku dengan Diana tidak sempat terbongkar serta kami dua keluarga tetaplah bersahabat serta tetaplah akrab.

No comments:

Post a Comment