pasang banner
pasang banner
pasang banner

Thursday, May 10, 2018

Sungguh Nikmat Sekali Tubuh Mulus Perawan Yang Bekerja Sebagai Pegawai Salon


Panggil saja aku Weny, umurku 23 th.. Aku bekerja di satu diantara klinik kecantikan. Lulus SMA aku tidak melanjutkan pendidikanku. Bekerja mencari uang telah jadi pilihanku. Banyak pengalaman kerja yang aku peroleh dari sebagai pelayan toko penjaga konter semuanya telah kurasakan. Pedihnya mencari uang untuk memenuhi kebutuhanku yang makin hari makin banyak.

Penuhi keperluan tempat tinggal menolong ibuku yang cuma buruh bersihkan serta setrika. Aku mempunyai satu adik yang masih tetap bersekolah di bangku sekolah menengah pertama. Ayahku telah wafat 3 th. yang kemarin. Ibuku tulang punggung keluarga jadi ingin tidak mau aku mesti menolong semua keperluan yang berada di tempat tinggal. Aku mempunyai paras yang cantik kulitku juga putih.


Aku senantiasa gampang peroleh pekerjaan, terkecuali penampilanku aku juga pintar bicara serta menarik perhatian orang. Tetapi saat ini aku bekerja di satu klinik kecantikan. Walau sebenarnya aku cuma lulusan SMA tidak seperti beberapa rekanku yang sempat berkuliah serta mempunyai pengalaman mengenai perawatan muka. Dahulu awalannya interview dengan Pak Kevin yang miliki Klinik kecantikan.


Aku membulatkan tekad untuk kirim lamaran di klinik itu. Ya aku PD saja yakin bila aku lolos serta dapat bekerja di klinik itu. Penampilanku yang rapi serta menarik perhatian itu buat aku makin yakin diri. Saat interview sepanjang 3 hari serta semuanya terlewati dengan begitu lancar. Terlebih saingan aku muka serta penampilannya jauh berlainan denganku.


Aku lebih cetar pastinya, setiap saat datang interview kebanyakan orang senantiasa saja memandangiku dari atas sampai ke bawah. Hari ke-3 itu pemilihan di terima atau gaknya. Serta waktu itu mesti bertemu dengan yang memiliki klinik yakni Pak Kevin. Ntah mengapa umumnya aku bisa nomor awal namun ini terakhir. Aku menanti berjam-jam tetapi aku mesti tetaplah sabar.


Satu persatu masuk untuk wawancara segera dengan yang memiliki klinik itu. Kurang lebih 30 0rang telah masuk ruang itu. Masih tetap tersisa 10 sekali lagi rasa-rasanya telah kucel make-up ku. Aku bergegas ke kamar mandi untuk bersihkan muka serta menggunakan make-up kembali agar Fresh. Seger rasa-rasanya telah tidak lengket sekali lagi serta kembali dengan ke-PD an ku,


“nona Weny …. ” Terdengar suaraku di panggil dengan lantang

Aku masuk ruang yang cuma ada Pak Kevin yang memiliki klinik. Saat awal masuk aku berjabat tangan dengannya, terlihat berwajah memandangiku dengan sedikit aneh.
Memegang tangangku juga lama sekali kemudian aku duduk serta diamelepaskan tanganku,

Saat aku duduk dia masih tetap saja memandangiku dengan tajam. Pria yang kurang lebih ber usia 35 th. itu kelihatannya aneh karna senantiasa memandangiku dengan penuh arti. Aku cuma menundukkan kepala saja, baju yang aku gunakan memanglah seksi sesuai sama persyaratan yang dikehendaki. Mungkin saja dia kagum dengan kecantikan ku,


“Dengan mbak Weny ya, cantik sekali…”

“Iya pak.. hhe terimakasih pak…”

Sekitaran 30 menit pak Kevin wawancarai aku. anehnya sekali lagi pertanyaannya tidak sesuai sama dia ajukan pertanyaan yang menurutku tidak demikian perlu. Karna lebih pada kepribadiank tetapi aku tetaplah menjawab semuanya pertanyaannya dengan baik. Sorotan matanya demikian tajam, aku makin tidak tahu apa yang dia fikirkan. Aku memanglah berpenampilan sexy dengan lipstick yang merah merona.


Tampilan yang begitu cocok bila bekerja di klinik ini,


“Mbak Weny sesungguhnya untuk ada satu sekali lagi sessionnya, yakni check kesehatan. Di sini banyak bertemu dengan pasien yang tidak sama yang dirasakannya. Alat yang dipakai juga tidak sembarang alat. Takutnya kesehatan mbak Weny kurang mensupport.. ”


“Oh gitu ya pak.. saya nurut saja pak yang perlu saya dapat di terima jadi karyawan di sini.. ”


“Silahkan berbaring ditempat tidur yang telah disiapkan saya bersihkan tangan terlebih dulu ya mbak…”


Nyatanya cocok aku saksikan papan namanya pak Kevin itu seseorang dokter. Pantes saja dia ingin ngecek kesehatan badanku. Aku segera saja berbaring di tempat tidur itu. Pak Kevin tidak kunjung datang aku gelisah kedinginan ACnya merasa banget. Terdengar pak Kevin tengah mengunci pintu serta lalu mendekati aku,

“Sebelumnya maaf ya mbak.., ” tangan pak Kevin buka kancing bajuku


Saat itu aku menggunakan baju, jas ketat serta rok mini. Toketku yang besar tampak menonjol serta aku menggunakan rok yang begitu mini. Dia buka kancing bajuku yang teratas serta memasukkan stetoskop dia sentuh-sentuh dadaku dengan alatnya itu. Selalu dia menghimpit alatnya, heran ngeceknya kok lama sekali. Makin kebawah tentang toketku aku terasa geli.


Aku sempat juga kontrol ke dokter tapi ini kok lama sekali. Pak Kevin kelihatannya ada maksud beda,


“Seksi, putih, bersih serta kenyal…” ucap pak Kevin

“Maksdunya pak???????? ”

“Kamu sexy aku sukai deh sama kamu…” tangannya membelai wajahku

“Apa-apaan ini pak janganlah begini pak…” ucapku dengan ketakutan

“Udah nurut saja sama ayah kelak anda tentu saya terima jadi karyawan disini…”

“Jangan pak.. janganlah kerjakan ini…”

Nampaknya Pak Kevin tidak mempedulikan perkataanku. Dia segera mendekati serta berwajah ada dimuka wajahku. Aku terlihat ketakutan dengan muka ganas pak Kevin. Bibirnya makin dekat dengan bibirku serta pada akhirnya dia mengecup bibirku.



Aku tidak dapat menampiknya karna waktu itu aku ketakutan serta yang ada dibenakku aku mesti bekerja di sini. Sangat terpaksa aku cuma terdiam sesaat bibirku selalu di kulum dengan lembut. Kadang-kadang kepalaku bergerak serta ciuman itu terlepas, tetapi pak Kevin menarik wajahku kembali dia menciumi bibirku. Tangannya buka kancing bajuku yang masih tetap tertutup. Tempatsex. com Dari atas sampai ke bawah hingga aku tidak kenakan pakaian. Dinginny ruang buat aku tubuhku merasa kaku. Kelihatannya dia berniat buat ruang ini dingin,


“Tenang saja Weny malam hari ini aku juga akan menghangatkan badanmu…”

Aku masih tetap saja terdiam, lalu pak Kevin meraba toketku. Ke-2 tangannya meraba-raba toketku sampai badanku bergetar karna begitu geli. Lantas dia mendekatkan berwajah dimuka ke-2 toket serta segera saja menciumi dengan penuh kenafsuan,


“Aaaaaahhhhhh pak…. aaaahhhhhhh……”

Aku sedikit mendesah karna rasakan kesenangan. Terlebih dulu aku sempat lakukan jalinan sex dengan bekas pacar aku. Lama-lama aku rasakan kesenangan dengan beragam belaian pak Kevin. Tanpa ada perlawanan apa pun aku cuma terbaring dengan manja. Pak Kevin ada diatasku terlebih dulu ida melepas bajunya.


Meskipun telah berusia pak Kevin terlihat gagah saat tidak kenakan pakaian. Aku saksikan kulitnya juga bersih mulus semulus kulitku. Aku saksikan k0ntol pak Kevin mulai tegak saat dia cuma kenakan celana dalam. Ntah aku juga horny waktu itu lihat ke gagahan pak Kevin. Kemudian pak Kevin segera saja buka bra ku serta segera menciumi toketku.


Putting susuku dijilati dengan lidahnya. Badanku makin bergetar dibuatnya melayang-layang,

“Aaahhhhhhhh…. aaaaaaaahhhhhhh…. pak…. aaaahhhhh….. ooohhh…. aaahhhhh……”

Ke-2 toketku dijilati sampai aku lemas lalu dia mengulumnya. Seperti bayi yang menyusu ibunya pak Kevin demikian beringas,

“Aaaaagggghhhhhhh….. pak……ooohh….. aaaggghhh…. oohhhhh…paaakkk…. aaagghhhh…. ”

Desahan yang dapat aku katakan selalu dia coba buat aku makin horny.
Badanku dibelai dengan begitu lembut serta bibirnya makin turun kebawah. Pusarku diciumi badanku makin menggeliat manja,

“Aaahhhhh…pak……aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh……”


Lantas dia meraba melepas rok miniku dengan perlahan-lahan. Tangannya meraba-raba vaginaku dari atas sampai ke bawah. Aku makin tidak kuasa menahan udara nafsu yang begitu mencapai puncak itu. Vaginaku tampak dengan sedikit bulu jembutku. Jemarinya buka lipatan untuk lipatan vaginaku aku mendesah keras,

“Aaaaaaaaaaahhhhhhhhh……pak….. aaaaaaaahhhhh nikkmaaatt ahhhh…. ”


Jemarinya menyusuri sisi untuk sisi serta pada akhirnya satu diantara jarinya dapat masuk dalam lubang vaginaku. Jarinya sukses masuk serta berputar di dalam aku merasaka kesenangan sampai mengluarkan cairan dari vaginaku,


“Oooohhhh…aaahhh….. aaaaaaahhh…. ooohh….. aaaaaakkkhhh…lagi pak…. aaaahhhh”

K0ntol pak Kevin memanjang serta siap untuk beraksi. Terlihat dia melepas jemarinya serta mendekatkan k0ntol pas dimuka mulutku. Dia memohon aku mengulum k0ntol besarnya. Aku memasukkan k0ntol itu kedalam mulut serta aku kulum dengan lembut,


“Ooohhh enak sekali…. aaahhh lebih masukkk sekali lagi aaaaahhhhh…. ”


Tangan pak Kevin menghimpit kepalaku supaya lebih menunduk serta semua k0ntolnya mausk kedalam mulutku. Sembari aku kocok k0ntolnya dia terlihat rasakan kesenangan yang lebih. Dengan mendadak dia melepas k0ntolnya serta dia gesek-gesekkan di vaginaku. Perlahan-lahan dia masukan k0ntolnya ked alma lubang kenikmatanku.



Perlahan-lahan tapi tentu karna telah tidak perawan sekali lagi vaginaku gampang untuk dimasuki,

“Aaahhhhhhh….. aaaahhhhh….. aaaaahhh………”

Dia menghimpit k0ntolnya supaya masuk dalam vaginaku. Masuklah semua batang k0ntol pak Kevin kedalam vaginaku. Dia menghimpit selalu k0ntolnya sampai mentok kedalam vaginaku,

“Aaaahhhh…oohhh aakkkhbhhh pak…. aaaahhh…ooohhh…terus pak…. ”


Kakiku diangkat ke atas serta mengangkang lebar. K0ntolnya keluar masuk buat aku makin mencapai puncak. Tangan pak Kevin tidak henti-hentinya meremas toketku dengan keras. Badanku menggeliat manja waktu itu. Pergerakan makin keras k0ntol seras tidak dapat keluar sekali lagi, tertancap didalam vaginaku. Keringat bercucuran dingin beralih jadi kehangatan,

“Ooohhhhh…. aaahhh…
. ooohhh…aahhh…ooohhhhhhhhhh………”

Aku sekian kali keluarkan cairan dari vaginaku. Tampak begitu basah aku begitu rasakan kesenangan yang lebih. Selang beberapa saat pak Kevin menegeluarkan pejuhnya,

“Cccccrrrrooooootttt…. ccccrrrrooooootttt….. cccrrrrooootttt………”


Pejuh itu keluar serta dia semprotkan dibibir serta badanku. Aku menelan sedikit pejuh yang melekat di bibirku. Badanku banyak pejuh hingga merasa begitu lengket. Aku selekasnya bangun serta bersihkan badanku sambil memakai baju kembali. Akupun di pastikan bekerja di klinik itu dengan upah yang lumayan. Mulai sejak waktu itu aku serta pak Kevin seringkali lakukan jalinan sex serta lalu aku di beri uang olehnya.

No comments:

Post a Comment