pasang banner
pasang banner
pasang banner

Thursday, May 3, 2018

Semoknya Body Tante Marry

 Mulai sejak kecil aku tinggal dengan nenekku, serta dengan nenekku tinggal om-om serta tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ke-3 menikah dengan seseorang wanita yang bernama Merry yang kupanggil dengan sebutan Tante Merry. Tante Merry orangnya cantik, muka serta badannya cukup sexy serta orangnya gampang bergaul, terlebih denganku.

Oh ya, namaku yaitu Dharma, masih tetap sekolah di SMA saat itu. Awal mulanya omku itu tinggal dengan kami, serta aku yang waktu itu tengah nikmati masa remaja kurang lebih usia 16 th. seringkali lihat Tante Merry tengah bercumbu dengan suaminya, serta terkadang di depanku Tante Merry menyeka penis omku, sebut saja Om Chandra. Batang kemaluanku yang waktu itu tengah remaja-remajanya segera jadi tegang, serta kemudian aku lakukan masturbasi memikirkan tengah bersetubuh dengan Tante Merry.

Sesudah mereka menikah 1 th., pada akhirnya mereka geser dari tempat nenek kami serta beli tempat tinggal sendiri yang letaknya tidaklah terlalu jauh dari tempat tinggal nenek kami. Bila Tante Merry akan pergi, umumnya dia menyebutku untuk melindungi tempat tinggalnya, takut ada maling. Satu hari aku di panggil oleh Tante Merry untuk melindungi tempat tinggalnya.



Saat aku datang, dia tengah berada di kamar serta menyebutku, “Dharma, masuk ke kamar..! ” teriaknya.
“Ya Tante.. ” jawabku.
Nyatanya didalam kamar, tante tengah menggunakan BH serta celana dalam saja, aku diminta mengkaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengkaitkan BH-nya. Rupanya Tante Merry tahu aku gemetaran.
Dia ajukan pertanyaan, “Kenapa Dharma gemetaran..? ”
“Enggak Tante, ” jawabku.
Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya badanku serta diciumnya bibirku sembari berkata, “Dharma, Tante ada butuh ingin pergi dahulu, ini Tante kasih pendahuluan dahulu, kelak bila Tante pulang, Tante juga akan beri yang lebih nikmat. ”
“Ya Tante. ” jawabku.
Kepalaku merasa pusing, baru pertama kalinya aku menyentuh bibir seseorang wanita, terlebih wanita cantik seperti Tante Merry. Lantas aku ke kamar mandi lakukan masturbasi sembari memikirkan badan Tante Merry.

Kira-kita jam 3 sore, tante pulang serta aku menyambutnya dengan penuh berharap. Tante Merry segera masuk kamar, sedang aku menanti di ruangan tamu, kurang lebih 10 menit lalu, dia menyebut pembantunya untuk diminta ke supermarket untuk beli suatu hal, jadi tinggallah dirumah aku serta Tante Merry saja.

Sesudah pembantunya pergi, Tante Merry tutup pintu serta menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
Lantas Tante Merry berkata, “Dharma, seperti yang kujanjikan, aku juga akan melanjutkan pendahuluan barusan. ”
Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.
Mendadak Tante Merry mencium bibirku, serta berkata, “Balaslah Dharma, hisap bibirku..! ”
Aku mengisapnya, serta merasa bibirnya begitu enak serta bau badannya wangi, karna dia menggunakan minyak wangi Avon yang merangsang, aku jadi salah tingkah.

Mendadak dia memegang batang kemaluanku, aku begitu kaget.
“Wah punyamu telah tegang serta besar Dharma, ” sahut Tante Merry.
Lantas Tante Merry berkata sekali lagi, “Apakah anda sempat terkait seks dengan wanita? ”
Aku menjawab sembari gemetar, “Jangankan terkait seks, mencium wanita saja baru kesempatan ini. ”
Tante Merry tersenyum serta berkata, “Hari ini Tante juga akan sampaikan langkah terkait seks dengan seseorang wanita. ”
Lantas Tante Merry buka pakaiannya hingga telanjang bulat, lantas dipegangnya tanganku serta dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.

Sembari gemetaran aku memegang buah dadanya serta memegang putingnya.
Tante Merry mendesis rasakan kesenangan usapanku serta berkata, “Terus Dharma.., selalu..! ”
Lantas dengan membulatkan tekad aku mencium putingnya, serta Tante Merry jadi bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku serta CD-ku, hingga aku juga jadi telanjang bulat kelihatannya. Penisku dielus-elusnya sembari berkata, “Dharma, punyamu besar sangat, semakin besar dari miliki Om Chandra. ”
Sesudah senang mengisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, serta pada akhirnya hingga di vaginanya.
“Ayo Dharma, cepat hisap punyaku..! ”
Aku membulatkan tekad mencium kemaluannya serta menjilat-jilat dalamnya, sedang tante lebih mendesis.
Tante berkata, “Sabar Dharma, Tante kepingin mencium miliki Dharma dahulu. ”
Lantas dia membaringkanku ditempat tidur serta mulai mencium biji kemaluanku serta mengisap penisku perlahan. Terasanya dunia ini melayang-layang, alangkah enaknya, baru pertama kalinya batang kemaluanku dihisap oleh seseorang wanita cantik, terlebih oleh Tante Merry yang begitu cantik.

Penisku makin jadi membesar, serta rasa-rasanya seperti ingin kencing, namun rasa-rasanya begitu nikmat, ada yang ingin keluar dari kemaluanku.
Aku menjerit, “Tante, Tante.., terlepas dahulu, aku ingin kencing dahulu. ”
Namun rupanya tante sudah mengetahui apa yang ingin keluar dari kemaluanku, jadi dia makin kuat mengisap penisku. Pada akhirnya meletuslah serta keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Merry mengisap air maniku serta menjilat-jilat penisku hingga bersih air maniku.

Batang kemaluanku terkulai lemah, namun nafsuku masih tetap merasa di kepalaku.
Lantas tante berkata, “Tenang Dharma, ini baru step awal, istirahat dulu. ”
Aku di beri minum coca-cola, kemudian kami berciuman kembali sembari tiduran. Tanpa ada kusadari kemaluanku telah jadi membesar sekali lagi serta kembali aku mengisap buah dadanya.
“Tante.., aku sayang Tante. ”
Lantas tante berkata, “Ya Dharma, Tante juga sayang Dharma. ”
Lantas aku menjilat vagina tante hingga ke dalam-dalamnya serta tante menjerit kemanjaan.
“Ayo Dharma.., kita mulai pelajaran sex-nya..! ”
Penisku yang telah tegang dimasukkan kedalam liang kemaluan Tante Merry yang telah licin karna air vaginanya.

Perlahan batang kemaluanku amblas kedalam lubang kemaluan tante, serta tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh merasa enaknya, serta kembali kami berciuman dengan mesranya.
Lantas aku berkata pada Tante Merry, “Tante.., bila tahu begini enaknya mengapa tidak beberapa dahulu Tante ajak Dharma bersetubuh dengan Tante..? ”
Tante cuma tersenyum manis. Merasa penisku makin mengembang didalam vagina Tante Merry, tante makin mendesis.
Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sembari berkata, “Dharma.., Tante kepengen keluar nih..! ”
Kujawab, “Keluarin saja Tante, agar Tante terasa nikmat..! ”


Selang beberapa saat tante menjerit histeris karna orgasme serta keluarkan air kemaluannya, penisku masih tetap tegang rasa-rasanya.
Dengan lembut aku mencium tante serta berkata, “Tante sabar ya, Dharma masih tetap enak nih.., ”
Lalu aku makin menguatkan desakan batangku ke liang tante, hingga tidak lama kemudian aku memuncratkan air maniku didalam vagina Tante Merry berbarengan dengan keluarnya cairan tante untuk ke-2 kalinya. Merasa badan ini jadi lemas, kami tetaplah berpelukan serta berciuman. Sesudah istirahat sebentar, kami mandi dengan sama-sama menyabuni badan kami semasing, serta kami berjani untuk mengerjakannya sekali lagi dilain saat.
Sesudah momen itu, tiap-tiap malam aku senantiasa terkenang juga akan vagina Tante Merry, hingga rasa-rasanya aku menginginkan tidur dengan Tante Merry, namun bagaimana dengan Om Chandra. Rupanya nasib baik masih tetap temaniku, mendadak saja Om Chandra dipindahkan tugasnya ke Bandung, serta untuk sesaat Tante Merry tidak bisa turut karna Om Chandra tidurnya di mess. Sembari mencari kontrakan tempat tinggal, Tante Merry tinggal di Jakarta, namun tiap-tiap Sabtu malam Om Chandra pulang ke Jakarta.

Atas keinginan Tante Merry, tiap-tiap malam aku temaninya, aku mesti telah berada di tempat tinggal Tante Merry jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disediakan satu kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab sesudah pembantunya tidur aku geser ke kamar Tante Merry. Pastinya Tante Merry telah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, serta kami bercumbu selama malam dengan enaknya serta mesranya. Bila saat pertama kalinya aku cuma mengisap kemaluannya, saat ini kami telah sama-sama mengisap atau style 69. Lubang kemaluan Tante Merry telah senang kuciumi, bahkan juga saat ini bukanlah saja lubang vagina, namun juga lubang anus, rasa-rasanya nikmat mengisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya serta merasa ngilu saat lubang kencingku dihisap Tante Merry, tapi nikmat.

Sesudah kami sama-sama mengisap, pada akhirnya baru kami sama-sama memasukkan kemaluan kami, serta kesempatan ini tante ada di atasku. Batang kemaluanku yang telah tegang serta berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh enaknya. Lantas aku mengisap buah dada tante sembari menggoyang-goyangkan pantatku. Kurang lebih sepuluh menit, tante keluarkan air maninya sembari menjerit nikmat, tetapi aku belum juga keluarkan air maniku. Lantas aku bertukar tempat, saat ini tante dibawah, aku yang diatas. Karna tante telah keluar, merasa gampang memasukkan kemaluanku kedalam vagina tante, serta kembali kami berpacu dalam nafsu.



Sembari mencium bibir Tante Merry, aku berkata, “Tante… Tante.., mengapa sich lubang Tante enak banget, punyaku merasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut. ”
Sembari tersenyum tante menjawab, “Dharma.., batang anda juga enak, bila dengan Om Chandra Tante cuma dapat orgasme sekali, namun dengan anda dapat berulang-kali. ”
Kembali aku menghimpit batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sembari mengoyang-goyangkan pantatku, serta pada akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..! ”
Alangkah nikmat rasa-rasanya.

Perlahan aku keluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Kemudian kembali kami berciuman serta tidur sembari berpelukan hingga pagi. Saat bagun pagi-pagi aku kaget, karna aku tahu di sampingku ada Tante Merry yg tidak menggunakan apa-apa, nafsuku muncul kembali. Kubangunkan Tante Merry serta kembali kami bersetubuh dengan enaknya, serta pada akhirnya kami mandi bersama.

Sepanjang nyaris 1 bln. lamanya kami seperti sepasang suami istri yang tengah berbulan madu, terkecuali hari Sabtu serta Minggu di mana Om Chandra pulang. Pengalaman ini akan tidak terlupakan seumur hidupku, meskipun saat ini aku telah beristri serta memiliki 2 orang anak. Terkadang Tante Merry masih tetap mengajak aku bersetubuh di hotel. Namun mulai sejak aku beristri, perhatianku padanya agak menyusut, lagipula umur Tante Merry telah jadi bertambah tua.

No comments:

Post a Comment