pasang banner
pasang banner
pasang banner

Friday, May 25, 2018

Cerita Seru Dewasa Daun Muda Cewek Sange Masturbasi


Sebelumnya aku menceritakan mengenai pengalaman pertamaku bermain seks dengan pasangan, sebaiknya aku katakan dahulu pengalaman pertamaku bermain seks solo atau bermasturbasi, karna jauh hari sebelumnya aku lakukan hubungan seks, aku seringkali lakukan masturbasi.

Aku mulai sejak kecil memanglah telah tidak sukai serta tidak sempat ingin menggunakan BH. Rutinitas ini berlanjut sampai saat ini. Hal semacam ini pasti buat ke-2 orang tuaku jadi kewalahan. Mulai sejak duduk di bangku Sekolah Basic, aku cuma menggunakan kaos singlet didalam hem seragam sekolahku. Mungkin saja rutinitas menggunakan singlet mulai sejak kecil berikut yang membuatku sampai sekarang ini lebih leluasa menggunakan T Shirt yang lebih serupa singlet itu.
Demikian juga waktu aku duduk di bangku SMU, aku juga cuma menggunakan kaos singlet didalam hem seragam sekolahku. Memanglah agak mending sich, daripada aku cuma segera menggunakan hem saja tanpa ada BH di dalamnya, jadi peranan kaos singletku yaitu jadi pengganti BH.

Masalah CD memanglah mulai sejak usiaku masih tetap anak-anak, aku lebih sukai yang jenis sexy, namun waktu SD aku tidak dapat berkutik karna Mamaku yang senantiasa membelikan semuanya kebutuhanku. Baru mulai sejak SMP aku telah dapat pilih jenis CD kesukaanku sendiri, karna waktu itu aku telah diakui untuk beli kebutuhanku sendiri, walaupun uangnya tetaplah kudapat dari ke-2 orang tuaku.

Awal mulanya waktu aku masih tetap SMP, jenis CD yang kubeli masih tetap bebrapa umum saja, karna untuk CD yang mini seperti jenis berenda atau G String rata-rata harga nya masih tetap begitu mahal untuk anak seusiaku, apa sekali lagi aku dari kelompok keluarga yang hidupnya cuma pas-pasan.

Baru waktu SMU aku dapat beli serta menggunakan CD yang kuidam-idamkan sejak dari masih tetap kecil, karna waktu itu uang sakuku juga telah mulai agak banyak, jadi aku dapat menabung dahulu untuk beli penutup alat vital yang kuidam-idamkan itu. Serta waktu SMU-lah aku mulai punya kebiasaan dengan menggunakan rok mini jadi seragam sekolah.

Pokoknya mulai sejak aku SMU-lah aku rasakan merdeka, dapat mempunyai serta menggunakan CD berenda atau G String yang kuidam-idamkan. Pikirkan saja jenisnya, keduanya nyaris sama mininya, cuma yang satu berenda serta yang lain G String terbuat dari seutas tali nylon. Waktu kukenakan memutari pinggangku, yang jenis G String sedikit ada ketidaksamaan, ada ikatannya di samping kanan serta kiri pinggangku.

Semuanya jenisnya seperti bikini yang sangat begitu mini, cuma ada secarik kain berupa sisi tiga dibagian depan, peranannya cuma dapat menutupi sisi depan liang vaginaku. Sedang CD berenda yang kumiliki sisi depannya berupa hati kecil dengan renda di pinggirannya.

Saat SMP masih tetap belum juga seberapa, namun baru waktu aku SMU banyak rekan sekolahku, baik rekan sekelas atau dari kelas beda termasuk juga beberapa guruku, seringkali menelan ludah waktu aku lewat dihadapan mereka. Karna waktu SMP rok bawahanku masih tetap bebrapa umum layaknya seperti murid wanita yang beda, namun waktu SMU aku telah berani menggunakan rok mini waktu sekolah.

Awalannya pihak sekolah memanglah melarang, namun lama kelamaan pihak sekolah mungkin saja jemu juga, atau mungkin saja juga kepala sekolahku terasa sebaiknya dapat turut nikmati melihat pahaku yang mulus (Haa.. Haa.. Haa..!). Bukanlah GR lho, aku mulai sejak kecil memanglah telah cantik serta senantiasa jadi bintang sekolah, tidak cuma bintang di kelas saja. Banyak cowok rekan sekolahku yang menaksirku tapi mereka mesti mundur dengan patah hati karna aku memanglah tidak ingin terikat mulai sejak dahulu. Aku sekurang-kurangnya sukai dengan cowok yang egois, yang bila terasa telah dekat denganku lantas yang beda tidak bisa sekali lagi mendekatiku. Aku menginginkan bisa berteman tidak ada ikatan apa sekali lagi paksaan.

Pertama kalinya aku mengetahui permainan seks yaitu waktu aku masih tetap SMU, bukanlah seks sungguhan hingga ML. Maksudku, kami cuma hingga petting sampai oral seks saja, istilahku waktu itu SSKTR (Seks Sex Kecil Tanpa ada Kemungkinan). Bagaimana kisahnya, kelak juga akan kuceritakan pada kisahku mendatang, untuk kesempatan ini aku juga akan bercerita pengalaman masturbasiku yang pertama.

Aku pertama kalinya lakukan masturbasi saat duduk di bangku SMP. Aku telah lupa saatnya, namun aku masih tetap ingat waktu itu aku masih tetap duduk di bangku kelas dua SMP. Sesungguhnya ada rekan sekelasku yang kutaksir waktu itu, namanya Joko. Anaknya pintar. Dia jadi rekanku waktu kelas dua, karna saat kelas satu dia bersekolah di Solo, serta baru pada kelas dua orang tuanya geser pekerjaan ke Surabaya sampai Joko juga mesti turut geser sekolah.

Banyak rekan-rekan cewekku yang menyimpan perhatian pada Joko namun Joko anaknya cuek saja. Tidak seperti rekan-rekan cowokku yang waktu itu yang telah mulai puber serta banyak tingkahnya, Joko anaknya tenang, lebih pendiam serta sedikit berwibawa. Mungkin saja ini yang buat rekan-rekan cewek yang lain jadi penasaran kepadanya.

Saat-saat aku dirumah, aku seringkali memikirkan bagaimana bila kalau Joko mencium bibirku, meremas payudaraku yang telah tumbuh jadi membesar itu. Bahkan juga aku juga memikirkan bagaimana bila kalau jari-jari tangan Joko membelai selangkanganku, menyentuh vaginaku yang sisi luarnya telah mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku cuma dapat berandai-andai saja, namun aku juga tidak tahu apakah itu yang diberi nama cinta atau cuma nafsu. Namun tersebut yang kurasakan waktu itu.


Waktu mandi aku mulai seringkali meraba-raba payudara, selangkangan serta daerah erogenku yang lain. Namun aku belum juga sempat lakukan suatu hal hingga satu waktu aku alami orgasme, bahkan juga waktu itu aku juga belum juga tahu apakah itu orgasme dsb. Aku makin hari makin asik merabai badanku sendiri sampai aku mulai tahu dimanapun letak sisi badanku yang paling nikmat bila disentuh.
Aku paling suka memainkan klitorisku dengan ujung jari sembari meremas-remas payudaraku. Liang vaginaku senantiasa becek bila aku lakukan hal sesuai sama itu. Ada cairan bening merembes keluar dari dalam liang vaginaku keluar membasahi sekitaran selangkanganku.

Aku makin berani menggesek-gesekkan jari ke belahan bibir vaginaku, sembari memikirkan bila semuanya dikerjakan oleh Joko. Bila di kamar mandi aku senantiasa memoleskan sabun cair dahulu di sekitar sisi luar vaginaku. Beda sekali lagi bila kulakukan diatas tempat tidur, seringkali kugunakan hand body lotion dahulu, kulumuri di seputaran selangkanganku baru aku lakukan kegiatan.
Licinnya sabun cair atau body lotion tersebut jadi lebih licin sekali lagi waktu bercampur dengan cairan bening yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku waktu aku telah alami nafsu yang begitu tinggi. Kumainkan klitorisku dengan ujung jari, kugesek-gesekkan sembari tanganku yang satu sekali lagi tetaplah meremas-remas payudaraku serta memilin-milin puting susuku.

Aku rasakan suatu hal yang merasa juga akan meledak keluar dari dalam badanku, desakannya makin lama makin kuat sampai membuatku menggeliat tidak karuan. Bibirku selalu mendesah menceracau seperti anak kecil yang mendadak diserang demam yang tinggi, hingga pada akhirnya aku alami rasa menginginkan pipis, namun yang berlangsung yaitu ada kedutan-kedutan di vaginaku.

Tubuhku menggigil hebat sekali, kurasakan ada suatu hal yang tumpah keluar dari dalam rahimku penuhi semua sisi dalam liang vaginaku, membasahi dinding-dinding dalam vaginaku. Aku tidak paham apakah ini yang diberi nama orgasme? Yang pasti kemudian aku alami kelegaan yang sangat begitu mengagumkan. Bebanku jadi hilang, tubuhku jadi enteng, pokoknya susah dilukiskan dengan kalimat.
Terakhir baru kutahu kalau tersebut yang diberi nama orgasme, karna beberapa hal itu semakin seringkali kualami, sekurang-kurangnya 3x dalam satu minggu aku alami hal sesuai sama itu, karna nyaris 3x dalam seminggunya aku senantiasa lakukan masturbasi.
Selalu jelas saat SMP aku tidak berani membiarkan rekan cowokku menyentuhku walaupun sebanarnya dalam hati menginginkan sekali, namun aku masih tetap takut juga akan ketentuan serta beberapa etika ketika itu. Apa sekali lagi waktu itu aku masih tetap perawan serta pada anak seusiaku telah ditanamkan begitu perlunya makna satu keperawanan untuk anak gadis.

Ini juga memengaruhi juga caraku lakukan masturbasi. Aku tidak berani memasukkan ujung jariku kedalam liang vaginaku, karna aku takut keperawananku juga akan terenggut oleh jari-jariku sendiri. Walau sebenarnya pada bebrapa waktu spesifik waktu bermasturbasi, menginginkan sekali rasa-rasanya aku memasukkan jariku kedalam liang vaginaku yang merasa begitu gatal menginginkan digaruk saja rasa-rasanya. Umumnya hal semacam ini berlangsung ketika aku nyaris alami orgasme. Dorongan sesuai sama itu datangnya kuat sekali. Tapi untungnya semuanya dapat kuatasi, aku dapat menjangkau puncak kenikmatan cuma dengan memainkan klitorisku dengan ujung jariku.

Sesaat jari tangan kiriku memainkan klitoris, jari tangan kananku menggosoki belahan bibir vaginaku. Atau waktu jari samping tanganku memainkan klitoris, tanganku yang beda meremas-remas payudaraku sembari kadang-kadang memilin-milin puting susuku. Libidoku mulai sejak SMP memanglah sangatlah tinggi, aku sekurang-kurangnya tahan bila tidak lakukan masturbasi 3x dalam satu minggu, rasa-rasanya senantiasa menginginkan uring-uringan saja.

No comments:

Post a Comment