pasang banner
pasang banner
pasang banner

Wednesday, May 16, 2018

Cerita Kenangan Di Malam Natal


Pertama-tama saya menginginkan mengenalkan namaku jadi Alex serta cerita tidak terlupakan ini berlangsung pada hari ini di mana umat kristiani tengah ramai mempersiapkan untuk hari natal esok harinya namun aku coba rayakan natal dengan caraku sendiri dengan kekasihku Novi serta rekan baikku yang bernama Trisno pada malam natal 2000.

Saat berjumpa Novi menggunakan baju blouse kaos ketat you can see serta panjangnya hingga tengah pahanya hingga paha putih mulus juga akan tampak terang, blouse berwarna hitam putih memiliki bahan tidak tebal serta dibagian atas jenis tali berkaitan ke bahunya.

Blousenya itu cetak terang body serta buah dadanya yang memiliki ukuran 36B serta dari bokongnya yang nungging terjadi bulatan penuh mirip gunung kembar tampak celana dalam kecil serta tidak tebal tercetak di blouse sisi belakangnya, paha putih mulusnya bila pada saat duduk tampak celana dalam minimnya yang berwarna hitam benar-benar seksi malam hari ini.

Trisno tersenyum suka saat berjumpa terlebih lihat Novi tampak seksi kulihat dia sekian kali mengambil pandang ke Novi serta saat kami bertiga jalan dengan mobil dia sekian kali bicara dengan Novi sembari membalikkan badannya ke belakang karna Novi duduk di belakang sesaat aku selalu menyetir mobil menuju ke karaoke di bilangan Serasi.

Kita memanglah menginginkan enjoy terlebih aku karna untuk melepas stress karena pekerjaan, bernyanyi serta tertawa di ruangan tertutup pasti lebih enak serta senang. Memanglah benar, dicoba saja meskipun nada anda pas-pasan atau fals, tak perlu anda fikirkan karna semuanya rekan anda ketahui kalau anda bernyanyi serta nikmati situasi untuk melepas beban kerjaan, teriak-teriak saja bisa kok! asal rekan anda janganlah pada budeg saja jadinya.

Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi furniture yang panjang berupa huruf U kamar tidur sendiri serta kamar mandi dalam komplit. Sesudah pesan makanan dengan satu picher bir serta nasi goreng tersebut kentang goreng plus kacang mede, kami bernyanyi dengan serta terkadang sendiri diselang-seling dengan dansa bertiga serta joged berdua pokoknya semuanya happy.

Sesudah selesai minum dan makan kembali bernyanyi sesudah lihat situasi sudah menghangat aku lihat pada Trisno serta Novi ada perasaan menginginkan terlibat perbincangan tidak ada aku, jadi aku ambil gagasan untuk ke bawah, bilangnya untuk ambil rokok, walau sebenarnya tinggal pesan saja ke kamar rokok bisa di antar ke kamar.

Bagaimanapun juga momen waktu lalu telah berjalan cukup lama hingga mereka agak cukup rawan juga untuk lebih mengakrabkan situasi yang ada. Ini tampak saat sekian kali Trisno berupaya lebih mendekatkan diri ke Novi dengan tempat duduk Novi diantara kami berdua tampak.

Trisno terkadang dengan sangsi menempatkan tangannya di pundak Novi jika Novi merebahkan tubuhnya ke sofa, terkadang dengan pura-pura bercanda tangannya ditempatkan di paha Novi serta Novi juga tampak canggung, terkadang mencubit paha Trisno terkadang merebahkan kepala serta tubuhnya ke pundak Trisno serta kepadaku juga dia lakukan hal tersebut. Pada akhirnya, “Aku ke bawah dahulu ya… ingin ambillah rokok di mobil.

” kataku. Kulihat Trisno tersenyum, “Saya bila dapat Marlboro…” kata Trisno. Novi cuma tersenyum, “Yaa telah saya cariin deh bila ada warung rokok di seberang jalan, ” kataku berikan peluang ke mereka berdua untuk saat yang agak sangat mungkin mereka lebih mengakrabkan situasi yang ada karna bagaimanapun Novi yaitu kekasihku serta Trisno yaitu rekan baikku yang telah kuanggap jadi saudaraku sendiri.

Aku keluar ruang serta selekasnya ambil rokok di mobil serta selekasnya naik kembali pada atas. Aku berniat tidak masuk kedalam ruang, tapi karna kulihat pintunya yang beberapa tengahnya dari kaca gelap jadi aku bisa lihat kedalam. Aku menginginkan tahu apa mereka sudah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya sepi serta dari luar kaca itu aku bisa lihat kedalam, karna didalam ruang itu lampunya dalam kondisi hidup sesaat diluar dalam kondisi gelap.

Umumnya didalam dimatikan serta cuma diterangi dari sinar TV yang menyala. Kulihat nyatanya tempat Trisno sudah beralih saat ini. Mereka tampak tengah sama-sama berpelukan mesra. Kulihat tangan Novi melingkar ke belakang leher Trisno, sesaat tangan Trisno juga memeluk pinggang Novi. Trisno tengah mencium bibir Novi serta nyatanya Novi membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.

Mereka sama-sama melumat, tampak dari pergerakan kepala Trisno serta Novi yang sama-sama beralih tempat miring kiri serta kanan dengan penuh emosi mereka berdua tengah sama-sama mempermainkan lidahnya. Sesudah cukup lama jadi tangan Trisno mulai merayapi lekuk lekuk badan Novi.

Terkadang tangannya meremas bongkahan pantat Novi serta perlahan-lahan merayap ke atas serta hingga ke gundukan bukit buah dada Novi serta dengan remasan perlahan-lahan tapak tangannya lantas buat pergerakan meremas serta memutar seperti memijat.

Saat Novi menengadahkan kepalanya ke samping selekasnya Trisno menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Novi serta lakukan pergerakan mencium buah dadanya dari luar blouse sembari menciumi dada Novi. Dari luar, tangan Trisno menarik tali di pundak kiri Novi lantas menarik tali itu ke bawah melalui tangannya karna dia tidak menggunakan BH.

Jadi tersembulah buah dadanya sisi kiri dengan daging yang putih mulus dengan putingnya yang sudah mengeras di muka Trisno. Dengan perlahan-lahan lidah Trisno menyapu gundukan bukit buah dada Novi serta terkadang mengisap perlahan-lahan puting Novi.

Kulihat Novi pejamkan matanya serta mulutnya terbuka. Aku tidak bisa sekalipun mendengar erangan serta desahan Novi karna ruang itu kedap nada dan ada nada lagu-lagu yang selalu berputar-putar di ruang itu. Tapi itu tidak menghambat hasratku untuk selalu lihat dari luar tanpa ada berupaya untuk masuk kedalam kamar karna aku telah berjanji pada Trisno kalau aku juga akan membagi semuanya milikku padanya termasuk juga kekasihku serta aku juga akan katakan di lain waktu bagaimana Trisno juga memberi adiknya kepadaku.

Novi sudah birahi, dia menggelinjangkan tubuhnya saat Trisno selalu mengisap putingnya. Sesaat tangan kanannya mengangkat pinggul Novi ke atas serta Novi dengan pasrah ikuti pergerakan tangan Trisno yang mengangkat blouse ketat Novi ke atas. Blouse itu berhenti diatas pinggulnya hingga beberapa pinggulnya yang putih mulus itu sudah ada didalam genggaman tangan Trisno.

Tangan itu selalu menyeka serta membelai paha tahap, sesaat celana dalam hitam Novi yang tidak tebal tampak terang serta gundukan daging liang kemaluannya tercetak di kain penutup celananya juga tampak remang-remang bulu-bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Novi.

Tangan Trisno yang kiri kulihat buka reitsleting celana jeansnya serta kulihat tangannya keluarkan kejantanannya yang nyatanya sudah menegang serta besar lantas mengarahkan tangan Novi untuk memegang batang kejantanannya.

Novi dengan perlahan-lahan memegang batang kemaluan itu, serta dengan perlahan-lahan lama kelamaan mulai mengurut batangan itu ke atas ke bawah serta mereka berdua selalu memberi rangsangan pada lawannya semasing. Tangan Trisno terkadang meremas bongkahan pantat Novi serta meremas pinggul Novi.

Sesaat Novi tangannya selalu mengurut batang kemaluannya ke atas ke bawah. Cukup lama mereka lakukan hal tersebut. Kurasa mereka berdua sama-sama mendesah serta mengerang tampak dari pergerakan bibir serta mulut Trisno serta Novi yang terkadang terbuka serta tertutup.

Terkadang mereka sama-sama bicara diselingi ciuman mesra seperti orang bercumbu penasaran serta cemburu tentu ada pada diriku tapi dorongan untuk lihat aksi mereka berdua lebih kuat di otakku sekarang ini. Blouse Novi, tali dipundaknya sudah lepas kedua-duanya ke bawah hingga blouse itu saat ini terlipat di dalam tubuh Novi, bibir serta lidah Trisno bertukar-ganti menghisap serta melumat bukit dada Novi kiri serta kanan membuatnya mengerang serta menggelinjang tubuhnya.

Kulihat Trisno berkata suatu hal ke Novi serta tangan Trisno mengangkat Novi ke pangkuannya kulihat

Trisno duduk menumpukan tubuhnya ke belakang. Sesaat Novi duduk di pangkuan Trisno, dengan mesranya tangan Trisno meremas bongkahan pantat Novi sesaat mulut mereka berdua sama-sama lumat sama-sama bermain lidah serta terkadang tangan Trisno keduanya meremas ke-2 bukit dada Novi serta Novi juga karna terangsang mulai menggerakkan perlahan-lahan pinggulnya maju mundur.

Rupanya batang kemaluan Trisno tengah digesek-gesekkan ke belahan kemaluan Novi meskipun Novi tetaplah menggunakan celana mininya yang tidak tebal, tapi aku percaya Novi rasakan gesekan batang kemaluan Trisno di belahan kemaluannya.

Tidak kumengerti mengapa Trisno tidak melepas celana dalam Novi yang tidak tebal serta kecil itu walau sebenarnya tinggal menarik atau menggeser sedikit tutup kain tidak tebal kecil penutup belahan kemaluan Novi, jadi liang kemaluan Novi juga akan terbuka dihadapannya serta pasti batang kemaluan besar itu bisa menerobos belahan liang kemaluannya.

Cuma tampak tangan Trisno masuk kedalam celana Novi dibagian pantat serta cuma dengan menggeser kain tidak tebal pada pantat Novi. Jemari Trisno dengan leluasa meremas bongkahan pantat Novi.

Saya cuma bermasturbasi ria sembari melihat atraksi yang menggairahkan itu. Novi selalu bergerak di pangkuan Trisno, ke-2 tangannya merangkul leher Trisno hingga bukit buah dada Novi pas ada di muka Trisno. Sesaat pergerakan pantatnya maju mundur memberi gesekan pada belahan kemaluannya terkadang kepalanya tertunduk serta buat bukit dadanya menghimpit muka Trisno waktu itu Trisno memberi sapuan pada bukit itu dengan lidahnya.

Ketika kepalanya terlempar ke belakang, Trisno meremas buah dada itu dengan tangan kanannya lakukan pergerakan memuntir perlahan-lahan puting Novi. Sesaat tangan kirinya menyelusup ke belakang bongkahan pantat Novi serta menolong menggerakkan pinggul Novi maju mundur memiliki irama terkadang cepat terkadang dengan pergerakan lembut.

Lidah serta mulutnya tidak kalah repot selalu melumat serta menjilati sekujur dada, leher serta muka Novi seperti mandi kucing. Lebih kurang lima belas menit mereka berdua bergerak seperti penari erotis serta pada akhirnya Novi kelihatannya sudah ejakulasi dengan keluar air kenikmatannya, tampak dari pergerakannya yang perlahan-lahan serta lemas dibahu Trisno.

Trisno berbisik serta lantas merebahkan Novi ke kursi panjang itu dengan tempat tetaplah seperti dalam pangkuan. Jadi saat direbahkan ke kursi tempat Novi dalam kondisi terhimpit dengan kakinya yang tetaplah mengangkang lebar. Sesaat ke-2 paha Trisno ada diantara paha Novi.

Batang kemaluan Trisno dalam kondisi menegang tetaplah ada di belahan kemaluan Novi yang tertutupi celana mini tidak tebal itu. Tangan Novi memeluk leher Trisno serta bibir mereka kembali sama-sama berpagutan serta tampak mereka berdua sama-sama bermain lidah. Sesaat tangan Trisno tidak terlepas dari meremas serta membelai bukit buah dada Novi. Lantas Trisno berkata suatu hal ke Novi serta kulihat Novi menggelengkan kepalanya. Yak lama lalu Trisno perlahan-lahan mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat pergerakan itu teratur bergerak naik turun serta terkadang menghimpit. Sesaat Novi menengadahkan kepalanya ke atas.

Aku tidak paham apa mereka bersenggama atau cuma eges-eges (gesek gesek) tapi celana dalam Novi tetaplah ada pada tempatnya. Bila lihat pergerakan mereka sama seperti orang bersenggama tapi kok celana itu? Trisno selalu bergerak maju mundur membuatku penasaran serta batang kemaluanku tegang sendiri.

Pikirkan itu aku cemas juga bagaimanapun dia itu yaitu cewekku tapi ini kami kerjakan cuma untuk untuk buat dia suka serta isi kekosongan didalam situasi yang BT. Karenanya aku mesti memastikannya aku selekasnya buka pintu perlahan-lahan, tapi nyatanya mereka berdua tidak ketahuinya, tentu karna nada lagu yang diputar cukup keras hingga mereka tidak paham serta mengerti ada kehadiranku di belakangnya.

Dengan berdiri di belakang mereka aku bisa lihat terang Trisno tempatnya dengan bersandarkan pada ke-2 sikunya hingga badannya tidak menekan tubuh Novi tapi buah dada Novi tetaplah sama-sama berhimpitan dengan dadanya. Sedang sisi pantat Trisno selalu lakukan pergerakan memajukan serta menarik pantatnya.

Kulihat Novi mengerang serta mendesah perlahan-lahan, tapi aku tidak bisa lihat apakah celana dalam Novi digeser kain penutup depan sisi liang kemaluannya atau tidak karna terhambat oleh body Trisno yang tinggi besar, serta memanglah celana itu tetaplah ada di tempatnya cuma turun sedikit ke bawah.

Tampak tali celana itu tak akan ada di pinggangnya tapi sudah ada di pinggul. Penasaran lihat mereka pada akhirnya aku terasa percaya mereka cuma gesek- gesek, jadi aku rebahan di kamar tidur lebih kurang sepuluh menit aku rebahan menentramkan diri.

Saat sudah tenang otakku pada akhirnya kupanggil Novi kedalam, “Novvv…” kataku. Tidak ada jawaban, “Novvvvv…” kataku sekali lagi. “Yaa…” kata Novi menjawab.

 Aku rasa dia berdua kaget bila aku nyatanya sudah didalam. Novi kedalam serta tersenyum malu dengan muka merah. “Kenapa sayang…” kata Novi sembari memelukku. “Kamu barusan ngapain…” kataku menyelidik sembari memandangnya gemas. “Kamu kan saksikan sendiri…” kata Novi.

“Kamu tidur sini…” kataku menarik dia rebahan ditempat tidur. Tanpa ada menghabiskan waktu saat dia belum juga rebahan kulepas pakaian kaosnya hingga tinggal celana dalam mininya. Perlahan-lahan kujilati buah dadanya, merasa wangi permen menthol. Memanglah dimuka disiapkan permen, tapi selalu saja kulumat putingnya.

Dia mengerang serta rupanya dia tidak sabar, selekasnya menarik kaosku ke atas dan selekasnya melepas celana panjang serta celana dalamku. Rupanya pemanasan yang dikerjakan barusan diluar dengan Trisno sangat lama membuatnya telah menginginkan untuk bersenggama. Kejantananku yang telah menegang selekasnya dipegangnya lantas dihisap serta dilumat kedalam mulutnya.

Kurasa dia demikian terangsang birahinya karna dalam melumat batang kemaluanku semuanya ditelannya hingga mentok di tenggorokannya. Terkadang bijiku dihisap serta lidahnya bermain di sekujur batang kemaluanku hingga ke buah zakarku dijilatinya. Lidahnya selalu bermain-main di ujung kepala kemaluanku serta menggeser-geser belahan lubang kencing kemaluanku. Rasanya… “Uuufff aakkhhh…” desahku.

“Gila banget! Anda telah konackhh ya.. Ginnn…” erangku keenakan serta merasa geli terkadang meriang (cobalah saja hal tersebut dengan pasangan anda tentu meriang itu tubuh). Hilang ingatan juga Novi bila telah panas dia seperti orang di padang pasir. Habis semuanya kemaluanku dilumatnya, sesaat kulihat dicelananya ada gumpalan cairan membasahi kain celana penutup belahan kemaluannya, seperti bulatan. Rupanya dia telah banjir dari barusan atau sisa air mani Trisno? Penasaran aku bertanya dia, “Kamuuu barusan gituan yaaa…? ” tanyaku penasaran.

“Emmmhh… emmhhhff…” dia tidak menjawab cuma selalu melumat batang kemaluanku lebih kuat sekali lagi. Digigitnya kepala kemaluanku perlahan serta gemas, “Akkhhh… gilaaa kamuuu…” kataku. B

atang kemaluanku mengeras kuat seperti besi balok. Kubiarkan dia memuaskan keinginannya melumat habis kejantananku dari ujung hingga pangkalnya. Peristiwa ini kunikmati serta selekasnya kubuka celana dalamnya, nyatanya kemaluannya sudah basah serta lembab. Waktu kubelai belahannya masih tetap merasa rapat, jadi mungkin saja dia belum juga hingga sejauh itu, fikirku.

“Kamu diatas Nov…” kataku menarik tubuhnya ke atas menempati pinggangku. Perlahan-lahan dengan tangannya yang menggenggam batang kemaluanku mulai diarahkannya ke lubang kemaluannya.

Kepala kemaluanku perlahan-lahan ditekan dengan bibir kemaluannya serta perlahan-lahan membelah bibir kemaluannya yang sudah basah buat lebih gampang kepala batang kemaluan itu menyelinap belahannya.

Selalu Gina menghimpit ke bawah pinggulnya serta, “Akhhh…” erang Novi. “Enaaakkk… aduuhhh bebrapa perlahan, enakkk…” desahnya. “Uufff… yaa enaakk…” desahku keenakan. Pelan-pelan batang kemaluanku semakin lama semakin terbenam kedalam liang kemaluannya. “Akkkh… masuuukkk… ookkhh kontolllu… akkkggg… ennnakkkk…” erang Gina terpejam.

“Gilaaa… liang kemaluan kamuuu… masih tetap rapat Ginnn…” kataku sembari menghentakkan pinggulku ke atas serta menariknya ke bawah perlahan-lahan seperti slow motion berkali-kali. Sesudah sepuluh kali dengan pergerakan itu, merasa sudah dengan bebas serta mantap teratasi kemaluanku menyodoknya.

Lama lalu pergerakan batang kemaluanku semakin mantap menyodok liang kemaluan Gina.

Dengan sepenuh tenaga kugerakkan pinggulku naik turun tanpa ada henti sejumlah dua puluh kali buat Novi berteriak sembari matanya terpejam histeris, “Aaakk.. akhhh.. akkkhh… oohhkkk… aahhh.. uufff… aduhhhh… giilllaa… aahhh… aadduuhh…” terengah Novi.

Begitu bergairah dia dengan pergerakanku membuatnya membalas pergerakanku dengan hentakan kasar.

Novi selekasnya menghentakkan pinggulnya cepat terkadang dia lakukan pergerakan memutarkan pinggulnya hingga terdengar bunyi “Brreeoott… brreettt… brreeeoott…” Rupanya sudah banjir sekali didalam liang kemaluannya tapi dinding kemaluannya tetaplah menjepit batang kemaluanku. “Luar umum, hilang ingatan kamuuu hot bangetttt.. Ginnn…” kataku.

“Gue mauuu yang kuattt… yang kuattt nekannya ahhkkk.. yang panjang kontolnyaa… akkkhh terusss ngentotin kontolnya… akkgg…” erang Novi histeris. Kurasa Trisno juga mendengar erangan Novi karna pintu kamar tidak kututup saat Novi masuk tapi agar saja dia terangsang, fikirku.

Selang lima belas menit nyatanya pergerakannya semakin panas saja. Habis telah kemaluanku dihisap ditarik didalam liang kemaluannya. Sesaat tubuhnya sudah keringatan, “Aahh… aaahhkkk… uufff… ennaakk…” desah kami berdua. Terkadang aku berniat mengangkat pantatku tinggi-tinggi serta dia menghimpit kemaluannya semakin ke bawah selalu pinggulnya berputar hingga terdengar bunyi “Breeet brett brrett…” Merasa panas di sekitaran batang kemaluanku.

Kuat juga aku sudah dua puluh menit dengan pergerakan yang buat keringat membanjir tapi hingga sekarang ini belum juga merasa juga bila air maniku juga akan keluar. Umumnya yaaa dengan pergerakan yang seperti umum paling lama sepuluh menit keluar air maniku. Mungkin saja karna aku menginginkan menunjukkan kalau aku dapat juga kuat dari rekan baikku.

Yang pasti batang kemaluanku dalam keadan stabil menegang selalu serta pergerakanku tidak beralih. Terkadang lembut dengan hentakan yang kuat serta kasar dengan pergerakan memutar serta mengocokkan batang kemaluanku merasa seperti membor lubang kemaluannya serta nyatanya Novi suka pada pergerakan serta hentakan yang kulakukan.

“Giiilaaa.. anda kuat sekali… tumben tuh… oohh gue puaasss…” desah Novi keenakan dengan tersenyum senang. “Ya telah lama ya Nov, tidak beginii…” desahku. Karna tidak keluar-keluar juga ini air mani, pada akhirnya kami kecapaian sendiri. Dalam kondisi terengah-engah keenakan kami berhenti sebentar. Pada akhirnya aku bertanya ke dia, “Bagaimana bila kita istirahat dahulu Nov.. ” nyatanya dia mengangguk sepakat dengan muka memerah serta keringat di dahinya menetes. Aku saran sekali lagi,

“Kita keluar yukk… Nov.. kasihan Trisno… sendiri diluar, ” kataku. Tanpa ada ajukan pertanyaan sekali lagi Novi lantas melepas selekasnya batang kemaluanku dari lubang kemaluannya. Rupanya dia juga belum juga selesai serta keluar dari kamar jalan dengan telanjang bulat. Dia keluar sendiri, sesaat aku jadi bengong. Nyatanya Novi tanpa ada ajukan pertanyaan sekali lagi keluar kamar dalam kondisi tubuh telanjang bulat.

Gillaa! telah konak dia rupanya. Beraninya dia telanjang bulat menjumpai Trisno di ruangan depan. Aku tersentak, selekasnya ke kamar mandi membersihkan kemaluanku yang sudah basah oleh karna air kesenangan dari liang kemaluan Novi. Di kamar mandi aku berfikir ngapain Novi diluar dengan Trisno,

pastinya Trisno terperanjat dengan hadirnya Novi yang telanjang bulat dihadapannya. Sesudah cukup lama di kamar mandi bersihkan diri sekitaran kemaluanku. Perlahan-lahan aku keluar kamar serta berdiri di pintu. Kulihat suatu hal yang sudah buat aku terperanjat. Hilang ingatan! aku jadi terangsang sendiri memandangnya.

Novi nyatanya dalam tempat yang begitu seksi sekali. Mungkin saja Novi sudah tinggi birahinya. Kelihatannya sudah terangsang penuh birahinya serta tanpa ada malu serta sangsi sekali lagi dia dalam tempat menungging. Dalam tempat menungging diatas kursi dalam kondisi telanjang bulat. Tampak badan putih mulusnya dengan lekuk badannya, bokongnya putih mulus serta pinggul yang cukup besar pinggangnya yang ramping.

Bokongnya yang tinggi ke atas serta buah dadanya menjuntai keras membuat bulatan dengan putingnya yang sudah mengeras, rambutnya yang hitam serta panjang lurus beberapa tergerai kesampingnya, beberapa sekali lagi menutupi pundaknya yang halus dengan bulu-bulu halus di sekitaran pundaknya menaikkan seksi tempatnya. Sesaat tangan kiri Trisno menyeka serta membelai dan terkadang meremas bongkahan pantat Novi yang tengah menungging itu. Tangan kanan itu meremas buah dada Novi dengan remasan perlahan-lahan dengan jemari menjepit puting Novi.

 Trisno sudah menarik celananya sendiri tersebut celana dalamnya ke bawah diantara lututnya. Batang kemaluannya tampak menegang keras serta besar dengan bulu-bulu kemaluan yang berwarna hitam. Sedang kepala kemaluannya berwarna merah dengan diameter ukuran botol Aqua 600 ml.

Ukuran batangnya panjang 23 cm, diameter batangnya 6 cm. Tampak kepala kemaluannya tengah dicium-cium oleh bibir Novi. Novi nyatanya tengah asik menciumi kepala batang kemaluan serta belahan air kencingnya. Dengan tempat menungging, dalam kondisi telanjang bulat, perlahan mulut itu menelan kepala serta batang kemaluan itu. Nyaris tidak muat mulut Novi menelan kepala itu.

Mulutnya mesti buka selebar-lebarnya dulu baru bisa mengulum batang kemaluan Trisno. Perlahan-lahan serta selang beberapa saat tampak kepala Novi naik turun ke atas ke bawah serta terkadang lidahnya menjilati batang kemaluan Trisno yang besar.

“Aahh Gooddhhh…” desah Trisno terpejam keenakan. Sesaat Novi cuma mengerang karna tangan Trisno selalu berikan remasan di sekitaran kemaluannya. Tampak tangan kiri Trisno menyelinap dari bawah tubuh Novi serta berhenti jemarinya saat ada di belahan selangkangan paha Novi. Jarinya bergerak membelai belahan kemaluan Novi yang sudah basah. Sesudah lebih kurang lima menit melihat adegan yang mendebarkan jantung, perasaanku berdebar kencang karna terangsang.

Aku benar tidak sabar lihat adengan itu. Kemaluanku mengeras kembali jadi lebih keras dari yang barusan ketika bersenggama didalam kamar. Dalam kondisi telanjang bulat dengan batang kemaluan menegang aku hampiri mereka. Kulihat mereka kaget, “Oopppss…” kata Trisno kaget. “Sorry gue tidak tahan…” kataku. Tanpa ada permisi sekali lagi kuambil tempat di belakang pantat Novi yang polos serta dengan berjongkok di belakang Novi, mulutku segera menjilati kemaluan Novi.

Nyatanya Trisno cuma tersentak sedikit tapi dia selalu jadi mengangkangkan kakinya lebih lebar hingga belahan kewanitaan Novi itu lebih terkuak buka, hingga klitorisnya tampak serta selekasnya kujilati klitorisnya serta kumainkan lidahku di sekitaran klitorisnya. “Aakkhh emhhff ahhh mmhhh aauufff… ahh…” desah Novi dengan kepalanya yang semakin cepat bergerak naik turun di selangkanganku. Sesaat tangan keduanya sudah meremas buah dada Novi. Selalu kumainkan belahan liang kemaluannya serta terkadang lidahku menerobos masuk kedalam belahannya selalu mengkilik-kilik sekitaran klitorisnya yang tampak memerah.

“Emmhhpp… emmppphh… ahhh…” dia mengerang keenakan. Kurasakan dia menggerakan pinggulnya dengan irama dangdut, yakni menggerakkan perlahan-lahan bokongnya dan meliuk-liukan tubuhnya serta berkedut-kedut liang kemaluannya, “Emmfff… mmmbhh…” terkadang tubuh Novi di angkat ke atas lewat cara menghimpit buah dada Novi ke atas. Saat itu bibir kami berdua sama-sama berpagutan desahnya tidak tahan sekali lagi serta selalu tangannya mengarahkan kepala kemaluanku kedalam lubang kemaluannya serta perlahan-lahan,

“Ahhkkk… aah ahhh… oohhh… ennaakknyaaa…” erang serta merintih dalam kesenangan kemaluanku masuk perlahan-lahan. Tidak lama batang kemaluanku dalam hitungan detik terbenam telah didalam liang kemaluan Novi yang sudah basah serta hangat dinding liang kemaluannya. “Aahh… aahhh… aahhkk… dorong yang kerass.. ahk yaaa… aahkkk dorong terusss…. yyaa… ahkk tekan yang dalammm… eennaakhh…” rintih Novi sembari selalu ikuti pergerakan dorongan pinggulku yang menghentakkan batang kemaluanku semuanya kedalam lubang kemaluannya.

“Bleeppss… sleepss… bleebss… slleeppss bblleppss… slleppsss…” “Aahhh… aahhh aahh eenaaknya… kamuuu… gilaa luaarr biasaa… enakkk ngentotin anda Giinnn… akkhh…” erangku kesenangan merasa hangat batang kemaluan. Dengan tempat kuda-kuda yang begitu mantap kakiku merasa menapak bumi tidak berubah dalam menggerakkan pinggulku maju mundur hingga pusat desakannya bisa kupusatkan pada batang kemaluanku yang selalu menggenjot atau menggelosor keluar masuk belahan liang kemaluannya.

Dengan pergerakan seperti menyalurkan tenaga dalam jadi nafasku dari sekitar perut kuatur semuanya pergerakanku hingga pergerakan yang berlangsung bukanlah lewat fikiran tapi sudah digerakkan dengan automatis lewat sekitaran pinggulku nafasku perlahan-lahan dalam 1x tarikan nafas, aku bisa menghujamkan kemaluanku sejumlah 3x atau dapat sampai tujuh kali. Ketika melepas nafasku, keluar pergerakan kulakukan berputar-putar sekitaran pinggulku, hingga automatis batang kemaluanku lakukan pergerakan berputar-putar dua atau berulang-kali didalam liang kemaluannya.

“Aahkkk… akhh… gilaaa… gilaaa… akkhhh… akhhh… gilaaa… enakk… enaakk… ahhh… uuuff… adduhh… enaknyaaa… aaookhhh…” Novi merintih serta mengerang. Trisno lihat kepadaku dengan pandangan tidak yakin bila aku bisa lakukan pergerakan sesuai sama itu yang buat Novi kelojotan serta bergetar semua persendian tubuhnya. Baru tahu dia, fikirku tersenyum padanya serta rupanya membuatnya jadi terangsang.

Kulihat matanya waktu itu terbelalak saat lihat batang kemaluanku keluar masuk teratur dengan nafas yang teratur juga. Batang serta kepala kemaluannya memerah dalam cengkeraman tangan Novi. Batangnya semakin lama semakin mengeras, karna Novi semakin lama dia tidak bisa mengcengkeram diameter batang kemaluan itu.

Novi semakin percepat pergerakan tangannya menarik serta lakukan pergerakan memutar atau seperti memelintir batang itu. Nyatanya Novi cuma tahan sepeluh menit didalam hadapi adukan batang kemaluanku yang mengamuk didalam liang kemaluannya sampai dia melenguh dalam rintihan, “Aahhh… aakkhhh… ooohhhh gueee keluaarr…” tubuhnya bergetar hebat serta matanya terpejam serta mulutnya terbuka menganga lebar.

Trisno terpaku melihat Novi yang ejakulasi dengan tubuh yang bergetar serta pada akhirnya Trisno rupanya tidak tahan lihat kondisi yang berada di hadapannya serta yang berlangsung pada batang kemaluannya. Hingga matanya membelalak serta lantas terpejam, “Aahhkk aaahhh… ahhkkk…” keluar air maninya didalam genggaman tangan Novi. Air mani itu meleleh di jari-jari Novi. “Ha.. haa haa…” aku tersenyum penuh kemenangan.

Kalah lama dia karna aku sendiri belum juga apa-apa sekarang ini. Sesudah Novi mengelap tangannya dengan tissue basah, kutarik dia untuk ubahan duduk diatas pangkuanku. Dengan tempat sama-sama bertemu kemaluanku menghujam kembali kedalam liang kemaluannya serta ubahan dia yang bekerja dengan pergerakan memutarkan pinggulnya serta pergerakan memaju-mundurkan bokongnya serta terkadang kurasa liang kemaluannya berdenyut-denyut seperti mengisap batang kemaluanku. Rupanya dia menginginkan membuatku keluar juga air maniku.

Sesudah kurang lebih sepuluh menitan dia buat batang kemaluanku usaha keras. Kulihat dia juga sudah ingin keluar sekali lagi mengerang. Dia, “Aahhkk… akhh ahhh gue mauuu keluaarrr… lagii… samaa-samaaa kamuuuu keluarrr jugaa… yaaa…” erang Novi. “Aahhh yyaaa barenggg Nov… guee juga ampirrrr… keluarr… aahhkk aakkhh… yaakkk keluuaaarr… ahkkk akhh…” erang Novi serta aku berbarengan, “Aahhh… giilaa…. eenaakk… puasss gueee, ” rintih Novi. Keluar telah serta selesai birahi yang menekan serta menggunung di dada ini. Ada mungkin lima semprotan air maniku keluar membasahi semua rongga dalam liang kemaluannya hingga pada akhirnya kulepas batang ini.

Senang sekali. Sesudah berbenah diri, membersihkan serta bersihkan beberapa sisa yang ada serta nyatanya kami sudah menggunakan ruang itu sepanjang tiga jam serta habis keseluruhan hanya Rp. 375. 000 untuk semuanya all in, siiplah.

No comments:

Post a Comment